Share

34. Kenangan Pahit

Aku berjalan lemas melintasi ruang tengah. Rumah sore itu sepi. Aku mengedarkan pandangan ke kanan kiri. Memastikan apakah benar tidak ada orang di rumah. Tidak biasanya. Jam segini seharusnya Madam Bong sudah sibuk di dapur menyiapkan makan malam.

Sekali lagi aku menghela nafas. Seolah akulah yang punya beban paling berat di dunia ini. Ponselku bergetar di dalam saku. Perlahan aku berjalan menuju sofa di ruang tengah sambil meraih ponsel di saku. Sebuah panggilan tak terduga.

“Hallo?” Aku menyapa ramah walau dalam hati ada perasaan sedikit was-was. Berharap berita baik yang akan kudengar dalam satu detik ke depan.

“Benarkah? Baiklah aku segera ke sana!” Aku segera bangkit dan menuju alamat yang harus kutuju, tapi…

“Aaaaa…” Aku terlonjak kaget ketika mendapati Hwan tengah berdiri tepat di belakangku. Aku menurunkan ponsel dengan canggung.

“Kau mau kemana?” tanyanya. “Di luar sudah mulai gelap.”

“Itu…aku..jadi…”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status