Share

Bertindak

"Kania, apa kamu mau menuntut kami begitu? Apa maksudmu?" ucap Ibu. Raut wajah Ibu seperti panik, mungkin dia tak menyangka jika menantunya yang penurut berubah seperti ini.

Jangan mereka pikir aku bod*h, apalagi dengan membuat surat perjanjian karena aku tak ingin tertipu dengan mereka. Dan hal yang ku takutkan terjadi. Semua yang kulakukan berguna pada saatnya.

***

"Astagfirullah.. Menantu durhaka!" ujar Ibu sambil memegang dadanya.

"Ibu, kenapa?" tanya Mbak Feli panik dan mendekati ibu yang duduk disebelah Dea.

"Dada ibu sakit banget, enggak nyangka punya menantu sejahat ini!" ujar Ibu.

"Cepat bawa Ibu ke kamar!" perintah Dea.

Mbak Feli mengangguk kemudian dibantu dengan Farhan juga mereka membawa ibu mertua ke kamar.

Ibu mertua terus memegangi dadanya dan seperti sedang sesak nafas. Aku yakin pasti itu hanya sandiwara ibu. Dia tidak punya riwayat penyakit jantung, baru saja mendengar perkataanku tadi sudah membuatnya sesak nafas. Apalagi nanti aku menagihnya dan benar mengusir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sartje Lalumedja
cerai saja, keluarga penipu
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
good kania cerai hnya di jadiin sapi persh yg nikmati mala
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status