Share

Memohon

Bab 14

Usai kejadian malam itu. Adnan pulang ke rumah. Namun Kania tak membukakan pintu untuk suaminya, bahkan Adnan memanjat pagar yang tidak terlalu tinggi.

Adnan tertidur di kursi depan rumah. Dingin yang menusuk hingga ke tulang, tak di hiraukan lagi bagi Adnan. Berulang kali menelpon Kania tidak di angkat, pesan saja tak di baca.

***

Brak..!

Adnan membuka mata, karena suara itu membangunkan ia dari tidur. Sebuah koper ada di hadapannya.

"Kania, akhirnya kamu mau menemuiku. Tolong jangan hukum aku seperti ini, aku ini suamimu, rumah tangga kita masih bisa di perbaiki!" Adnan memelas pada Kania yang seakan istrinya saja enggan untuk menatap Adnan.

"Sudah kukemasi pakaianmu Mas, dan silahkan pergi!" Kania menunjuk koper itu dan menyuruh Adnan pergi dari rumah.

Adnan tertegun Kania mengusirnya. Di mana istrinya yang lembut dan baik itu, di mana Kania yang selalu menurut pada suami. Sikap Kania berubah 180 derajat. Adnan tak menyangka istrinya bisa berubah secepat ini.

"Aku hanya per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status