Share

Bab 30 Mengubur Mayat Edy

Perasaanku mendadak cemas, entah kemana Mbak Wati saat ini. Dia meninggalkanku sendirian di halaman belakang dengan mayat Edy dan kuburan yang ada didepan mataku.

Tiba-tiba lampu besar didekat pintu dapur mendadak mati lalu dari pintu itu Mbak Wati keluar dengan membawa dua buah cangkul.

"Ayo Nona, kita gali kuburan ini."

Hanya pencahayaan dari sinar rembulan yang cenderung gelap menambah kesan ngeri, memegang cangkul untuk pertama kalinya aku menghantamkannya ke tanah dengan sekuat tenaga. Mbak Wati menggali di ujung kanan sementara aku menggali di ujung kiri. Entah kekuatan dari mana tenagaku rasanya tidak ada habisnya.

"Ayo Nona, kita harus cepat sebelum ada penjaga lain yang datang kemari," ucap Mbak Wati dengan nafas ngos-ngosan.

Keringat yang sudah membasahi wajah dan tubuhku sengaja tak kuhiraukan. Kami pun terus mencangkul tanah itu dengan kecepatan tinggi. Beruntung kami tidak terlalu kesulitan untuk mencangkul tanah ini, karena tanah ini sudah pernah digali orang lain sebelu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status