Share

Sikap keduanya aneh

Kembali aku memijit kepala karena rasa pusing yang mendera. Kucoba membawa diri ini tidur sejenak, melepaskan beban yang masih menghimpit dada, tapi sia-sia. Aku tidak bisa memejamkan mata barang sedetik pun. Tidak ada rasa ngantuk. Mataku jelas terang sekali. Permintaan Mas Bintang beberapa saat yang lalu membuat pikiranku tak karuan. 

 Sakit. Mas Bintang tetap pergi kesana dengan alasan anak. Wanita itu tetap bisa memaksanya untuk pergi dari sini. Lelaki yang sudah menemaniku selama dua tahun itu merengek dan memohon seperti anak kecil padaku untuk bisa menemui mereka. Sebentar saja katanya, sebelum dua jam Mas Bintang berjanji akan pulang. Dia bilang anaknya menangis ingin bertemu dengannya, dan dia tak tega. 

Tak tega? Lalu denganku apa, tega? Sedangkan aku yang dari kemarin menangis darah disini karenanya, tidak menyentuh hatinya barang sedikitpun.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
lebih baik kmu pulang dulu istirahan d rmh orang tua mu dn biarkan Bintang dn ibu nya d rmh kn ada bibi yg jagain dn yg ngerawat .tenagin dirimu dn kmu lihat sampe d mana Bintang bertahan dn menjemput kmu ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status