Share

Ch 23 : Kenyataan Pahit

Ashana mengerjap pelan ketika merasa silau dengan cahaya yang masuk ke matanya. Matanya terasa sakit ketika membuka mata, belum terbiasa dengan silaunya cahaya. Kembali memejamkan matanya lagi, setelah beberapa detik ia kembali membuka matanya dan mendapati plafon dengan desain modern berwarna krim.

Berkedip lagi ketika merasakan pusing dan denyut nyeri yang terasa di tubuhnya, sebuah suara membuatnya menoleh. “Kamu sudah bangun?” Caraka dengan sabar duduk di sebelah ranjang Ashana, menunggu wanita itu hingga sepenuhnya sadar dari pingsannya.

Wajah kesakitan itu berubah kaget ketika melihat Caraka ada di sampingnya. “Pak Caraka?...” ucapnya yang langsung ingin duduk tapi rasa sakit langsung menyebar di tubuhnya membuatnya meringis berhenti bergerak.

Caraka langsung bangkit dari duduk nya dan mengulurkan tangan memegang lengan atas Ashana menahannya agar tak kembali bergerak, “Jangan bergerak, sebaiknya kamu kembali istirahat” ucap Caraka menuntun agar Ashana kembali merebahkan diri di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status