Happy Reading semuanya!
Kehidupannya kacau. Anaknya yang tidak tahu diri masuk kedalam penjara karena kesalahannya, seharusnya ia turun tangan mengatasi tapi saat ini ada hal yang lebih penting. Istrinya. Ira adalah harapan dan kecintannya. Dunianya kacau karena tidak ada perempuan itu dalam hidupnya.
Heru berjalan lesu memasuki rumah dengan nuansa tradisional itu, tubuhnya semakin mengurus karena tidak ada Ira yang memperhatikan nya sama seperti sebelumnya. Amarah dari Ira tidak bisa Heru luluhkan dan kembali lagi seperti dulu, beruntung saat ini ia tidak diusir oleh mertuanya. Entah harus dari mana lagi ia memulainya karena semua berantakan karena ulahnya, bibir awal semuanya adalah dirinya.
“Uti ,” panggil Heru
“Untuk apa kamu datang kemari lagi? Apakah kamu belum puas menyakiti cucu saya? Apakah kamu belum puas menyakiti anak
Happy Reading Semuanya! Beginilah jadinya jika ia membiarkan singa jantan mendekati tubuhnya. Rangga kini sibuk mendusel sembari mengecupi leher sang istri yang kini sibuk mempoutkan bibirnya, sejujurnya ia masih marah karena karena kejadian tadi di mana sang suami tampannya melarangnya menonton drama. Rangga sangat tidak bisa membiarkannya hidup tenang dalam menoton drama, pasti saja lelaki itu cemburu. Konyol, Rangga cemburu hanya karena orang korea dan itupun ada di dalam drama. Memang apa masalahnya istrinya menyukai drama korea dan antusias di setiap episodenya, kenapa begitu saja cemburu. "Kamu kenapa diam?" tanya Rangga "Lalu saya harus apa? Mendesah?" tanya Irene frontal. "Kamu marah karena saya larang nont
Happy Reading Semuanya!Tangan Rangga meraba ranjang di sebelahnya tampak kosong, matanya yang terpejam mendadak terbuka memperhatikan sebelahnya. Ke mana istrinya pergi? Irene tidak mungkin kabur hanya karena masalah sepele seperti ia tidak membantu mengerjakan tugas.Langkahnya berjalan menuju ruang tamu rumahnya dan tidak menemukan sang istri, pandangannya berpaling ke arah dapur rumah mereka dan menemukan Irene tengah berkutat pada alat-alat dapur. Bukan istrinya sekali yang berkutat di dalam dapur.“Kamu kenapa bangun pagi banget sayang? Kamu kan tidur jam 2 tadi malam, kamu enggak capek? Biasanya kamu jam segini itu masih ada di pulau tidur, bukan ada di pulau yang menjajah bumbu dapur. Kamu lagi ngidam?” Irene menatap jengah masakan di depannya itu.
Happy Reading Semuanya!Irene menggaruk kepalanya yang terasa gatal saat Rangga membawanya ke apartemen dan di hadiahkan dengan rekan-rekan sekolah lelaki itu dulu. Sumpah jujur dari lubuk hati yang paling dalam ia sendiri tidak mengetahui dengan siapa saja Rangga berteman atau bergaul dan baru pertama kali ia di perlihatkan.Rasanya begitu aneh. Canggung dan sukar dijelaskan“Wiss Bro! Gimana kabarnya? Makin besar saja badan lo! Gym mulu lo besarkan ya?! Ini gila sih bro!” seru lelaki dengan badan bulat sembari memeluk sang suami yang kini matanya berbinar menatap rekan sejawatnya itu.“Everything fine, gimana kabarnya? Kerja apa sekarang?”Terdengar tawa disana, “Lo yakin enggak ken
Happy Reading Semuanya!Irene menatap mangkuk berisi soto ayam lamongan di hadapannya itu, tatapannya hanya terpaku pada makanan dengan aroma khas.“Mas, kenapa soto ayam Lamongan di bilang Soto ayam Lamongan?”Rangga menaikkan sebelah alisnya bingung mendengar penuturan dari Rangga barusan. Obrolan omong kosong apa yang di sajikan oleh Irene barusan? Memang perempuan selalu cari keributan sendiri dan bodohnya Rangga selalu menyahuti setiap perkataan dari Irene.“Maksudnya?”“Iya… maksudnya kenapa bisa dinamakan nya itu Soto Lamongan?”Rangga menggeleng mendengar penuturan dari sang istri barusan, sepertinya Rangga menyesal sudah me
Happy Reading Semuanya! “Irene, kamu baru di bilangin 15 menit yang lalu loh! Tolong jangan begitu sayang!” seru Rangga sembari menatap sang istri kini melangkahkan kakinya menuju sofa kamar Rangga. “Mas … itu cuman mitos. Semuanya enggak ada dan enggak masuk akal di otak,” keluh Irene sembari menatap Rangga tampak fokus pada layar laptop miliknya. “Mitos bisa jadi merupakan cerminan budaya pada suatu daerah. Kamu enggak bisa singkirkan semuanya Irene, pengaruh budaya memiliki andil yang cukup kuat seperti adanya mitos. Dan salah satunya mitos seputar kehamilan dan persalinan, seperti yang dibilang sama Mami.” Irene tampak menaruh makanan yang ada di tangannya itu dan menatap sang suami di hadapannya itu, “Mas! ini tuh zaman sudah berkembang, ini bukan zaman peradapan kuno lagi loh! Masa begitu saja masih percaya.” Rangga menghela nafasnya pelan mendengar penuturan dari sang istri barusan. “Mas tahu, meski zaman terus berkembang enggak akan menghapus tentang yang namanya mitos. Se
Happy Reading Semuanya!Mata Nia melotot menatap tajam lelaki yang menjadi anak semata wayangnya itu, baru juga di tinggal 2 jam sudah membuat menantunya menangis bahkan tersedu-sedu seperti sekarang ini. Entah apa yang dilakukan oleh sang anak sampai menantu tersayangnya mengalami kesusahan seperti ini bahkan sampai menangis.Tangannya yang menenteng berisi camilan dengan cepat menaruh nampan tersebut ke atas meja dan menghampiri sang menantu sembari memandang tajam Rangga yang hanya memamerkan senyum tiga jari ke arahnya. Benar-benar seperti anak kecil yang tengah menggoda.“Kamu apakan istri kamu Rangga!”seru Nia sembari menarik sang menantu ke dalam pelukkannya.“Rangga enggak melakukan apapun pada Irene Mami, kaya Mami enggak tahu saja. Irene adalah ibu hamil dan wajar jika sensitif ke semuanya," sahut RanggaIrene menatap tajam sang suami yang ada di hadapannya itu, bagaimana bisa suaminya itu berbicara seenak itu padahal sesungguhnya Rangga sedang menceritakan soal buruk pada d
Happy Reading semuanya! Mira merindukan suaminya yang saat ini diasuh oleh adiknya, sudah dua Minggu ini ia berada di gerbang neraka penjara. Tidak bisa melihat suaminya dengan baik dan tidak bisa menghirup udara bebas, dalam dua minggu lagi adalah sidang dan ia akan segera keluar dari tempat ini. Emang seharusnya ia tutup mulut saja dan tidak peduli dengan siapapun meskipun ia tahu jika yang membunuh kekasihnya dulu adalah sang ayah dengan menyuruh orang lain. Mira tahu, tapi ia ingin menjadikan itu sebagai kartu as nantinya. Mira memang bersalah karena hampir membunuh adiknya tetapi dengan segala kemurahan hati sang adik, ia akan dibebaskan sebentar lagi meskipun dengan keluar penjara bebas bersyarat. "Nyonya Mira, ada yang mengunjungi." Sumpah dari lubuk hati perempuan cantik itu berharap orang yang mengunjunginya adalah suaminya dan membatalkan perceraian mereka. Ia masih sangat mencintai Rangga dan selamanya akan begitu, rasa cintanya melebihi alam semestanya. Iris mata Mira
Happy Reading Semuanya!Alis mata Rangga menaik sebelah memperhatikan sang istri tengah sibuk dengan ponsel di tangannya dan sesekali menggerutu merasa tidak cocok dengan apa yang di baca oleh Irene,entah apa yang dilakukan oleh sang istri sekarang ini. Bukan istirahat tetapi malah sibuk dengan dunia sendiri.“Kamu sedang apa?”“Mencari sesuatu,”“Sesuatu? Apa? Perlengkapan bayi?” Kepala Irene menggeleng mendengar perkataan dari sang suami barusan.Tatapan mata Rangga hanya memasang arti tidak mengerti di sana, entah apa yang sedang di rencanakan oleh sang istri sekarang ini.“Terus?”Irene menatap sang suami dalam, “Saya itu sedang mencari di internet tentang bagaimana caranya menghadapi sifat suami yang ‘sulit’ kaya Mas!”Rangga mengusap kepala sang istri lembut, “Memangnya saya sulit di bagian apa?” tanya Rangga bingung.“Semuanya! Mas itu bikin saya gemas dan membuat saya ingin meremas Mas sampai ke debu yang terkecil terus saya buang ke danau biar saya enggak emosi lagi.” Rangga