Happy Reading semuanya! Mira merindukan suaminya yang saat ini diasuh oleh adiknya, sudah dua Minggu ini ia berada di gerbang neraka penjara. Tidak bisa melihat suaminya dengan baik dan tidak bisa menghirup udara bebas, dalam dua minggu lagi adalah sidang dan ia akan segera keluar dari tempat ini. Emang seharusnya ia tutup mulut saja dan tidak peduli dengan siapapun meskipun ia tahu jika yang membunuh kekasihnya dulu adalah sang ayah dengan menyuruh orang lain. Mira tahu, tapi ia ingin menjadikan itu sebagai kartu as nantinya. Mira memang bersalah karena hampir membunuh adiknya tetapi dengan segala kemurahan hati sang adik, ia akan dibebaskan sebentar lagi meskipun dengan keluar penjara bebas bersyarat. "Nyonya Mira, ada yang mengunjungi." Sumpah dari lubuk hati perempuan cantik itu berharap orang yang mengunjunginya adalah suaminya dan membatalkan perceraian mereka. Ia masih sangat mencintai Rangga dan selamanya akan begitu, rasa cintanya melebihi alam semestanya. Iris mata Mira
Happy Reading Semuanya!Alis mata Rangga menaik sebelah memperhatikan sang istri tengah sibuk dengan ponsel di tangannya dan sesekali menggerutu merasa tidak cocok dengan apa yang di baca oleh Irene,entah apa yang dilakukan oleh sang istri sekarang ini. Bukan istirahat tetapi malah sibuk dengan dunia sendiri.“Kamu sedang apa?”“Mencari sesuatu,”“Sesuatu? Apa? Perlengkapan bayi?” Kepala Irene menggeleng mendengar perkataan dari sang suami barusan.Tatapan mata Rangga hanya memasang arti tidak mengerti di sana, entah apa yang sedang di rencanakan oleh sang istri sekarang ini.“Terus?”Irene menatap sang suami dalam, “Saya itu sedang mencari di internet tentang bagaimana caranya menghadapi sifat suami yang ‘sulit’ kaya Mas!”Rangga mengusap kepala sang istri lembut, “Memangnya saya sulit di bagian apa?” tanya Rangga bingung.“Semuanya! Mas itu bikin saya gemas dan membuat saya ingin meremas Mas sampai ke debu yang terkecil terus saya buang ke danau biar saya enggak emosi lagi.” Rangga
Happy Reading Semuanya!“Ada sembilan cara membuat istri semakin jatuh cinta,” Rangga menyimak pembicaraan kedua rekannya yang tengah membahas tentang drama percintaan. Jujur saja Rangga begitu minim tentang percintaan, jadi ia harus banyak belajar dari rekan-rekannya yang sudah memiliki nilai lebih dalam hal percintaan.“Begini Bro, kejenuhan dan kebosan bukan hal yang tidak mungkin terjadi dalam pernikahan. Drama dalam rumah tangga bakalan datang silih berganti karena berbagai permasalahan, bisa membuat renggang hubungan suami istri yang berakibat munculnya kebosanan terhadap pasangan. Kaya Rangga contohnya,”Rangga menaikkan sebelah alisnya bingung mendengar rekannya menyebut namanya barusan, memang dirinya kenapa?“Gue?” tunjuk Rangga pada diri sendiri.“Dia orang bodoh yang jatuh cinta pada adik ipar sendiri karena bosan dengan kakaknya,” Rangga memutar matanya malas mendengar perkataan rekannya.“Gue pikir setelah kalian balik dari Ausie bakalan jauh lebih baik, ternyata masih
Happy Reading Semuanya!Irene mempoutkan bibirnya saat melihat suaminya itu sudah memasang tanduk sejak semalam, bahkan ketika melakukan hubungan suami istri sang suami tampak kasar seolah melampiaskan perasaannya dan berakhir tubuhnya sakit semua. Tadinya Irene ingin membolos tetapi melihat wajah emosi sang suami membuatnya harus mengurungkan niatnya untuk bolos.“Irene, suami lo kenapa?” tanya Rafa“Enggak tau, dari semalam sudah begitu. Apa jangan-jangan singa jantan yang ada di diri Pak Rangga sedang bangkit?” Rafa menggeleng mendengar perkataan dari perempuan di sebelahnya itu. Lelaki itu mana tahu menahu hubungan keduanya seperti apa selain hubungan suami istri.“Lo cari apa?” tanya RafaIrene terdiam memandang sahabatnya itu, hanya Rafa yang menanyakan seperti ini ketimbang dengan teman-temannya. Kini mereka malah pergi menjauh tanpa alasan dan meninggalkan dirinya sendirian. “Cari tips buat menghadapi atasan yang ‘Nyebelin’ gue enggak mau teman-teman kena imbasnya juga. Kali
Happy Reading Semua!Irene tidak bisa memejamkan matanya sama sekali, perutnya semakin terasa tidak nyaman bagi dirinya. Tangannya menepuk lengan sang suami di sebelahnya yang masih tampak terlelap dalam tidurnya.“Mas,”panggil Irene“Hmm...”“Mas, ih! Ayo bangun!”“Apa Irene?”tanya Rangga sembari merenggangkan tubuh.“Kangen sama Mama, kita ke semarang yuk!” ajak Irene“Irene, sekarang tengah malam. Mau naik apa ke sana? Besok saja ya, lagian besok kamu ada meeting sama klien kan dengan saya? Bagaimana dalam dua hari ataui weekend saja?” tawar Rangga membuat Irene berdecak kesal.“Ya sudah, saya pergi sendiri saja ke rumah Mama. Mas enggak boleh ikut atau susul saya ke Semarang ya?!” Rangga menatap sang istri di hadapannya itu tidak mengerti. Padahal saat sore tadi sang istri sudah menghubungi ibunya untuk menyampaikan rindu dan sekarang dengan cepat memintanya untuk mengantar, astaga Irene.“Besok saja ya selesai meeting dengan klien,” pinta Rangga“Apa sih Mas! Saya itu mau nya se
Happy Reading Semuanya!“Padahal buah yang tadi segar tahu Ma,” Ungkap Irene sembari menggandeng tangan sang ibu dan merapatkan jaketnya karena dinginnya udara.“Tapi rasanya enggak manis Irene, Mama tahu kalau kamu enggak suka buah yang hambar. Segar sih segar tapi rasanya hambar? Percuma juga beli,” sahut Ira sembari berjalan menuju pintu keluar pasar sembari menggenggam erat tangan sang anak di sebelahnya.“Permisi,” Pandangan keduanya berdalih pada lelaki di hadapannya tampak memasang wajah canggung, mata Irene berkedip lucu saat tatapannya bertemu. Irene tidak ingin terkena amukan dari sang suami yang saat ini masih terlelap tidur di kamar tamu rumah sang ibu.“Apakah kalian mengemudi? Mau saya antar?” tawar lelaki di depannya itu.Irene menatap sang ibu dan mendekat ke arah sang ibu saat ingin mengatakan sesuatu pada dirinya, “Kamu atau Mama? Mau bertaruh?” tanya sang ibu.“Kalau aku bertaruh nanti yang di rumah ngamuk Ma, amukan dia melebihi singa.”“Sekarang kan enggak ada s
Happy Reading Semuanya!Ini adalah sebuah pikiran kotor bagi Irene dan bisa saja membuat Rangga bahagia. Tatapan mata Irene mengarah pada jakun sang suami yang tampak naik turun di depannya itu, ini benar-benar sangat gila bagi Irene bahkan sudah tidak waras lagi. Beberapa waktu lalu sang suami yang sudah tidak waras lagi dan menginginkan tubuhnya, sekarang tidak mungkin dirinya menginginkan sesuatu yang lebih itu kan? Mati saja lah dirinya.Irene menelan salivanya sulit, matanya dengan cepat terpejam dan menggigit bibirnya sendiri. Ia tidak mau mengakuinya kalau dirinya ingin.“Pasti ini karena faktor kehamilan. Jadi karena kehamilan ini bisa meningkatkan esterogen dan meningkatkan nafsu hubungan suami istri, pasti begitu. Ya—benar begitu,” gumam Irene sembari bangkit dari kursinya dan meninggalkan Rangga yang hanya memandangnya bingung.Langkah kaki Irene berjalan menuju taman belakang rumahnya dan duduk di kursi kosong untuk menetralkan pikirannya saat ini. Perempuan yang tengah me
Happy Reading Semuanya!Irene sibuk menepuk kepalanya kasar mengingat betapa bodohnya dirinya, ia tergoda dengan sentuhan lebih dari sang suami. Irene malu dan enggak tahu bagaimana caranya menanggapi apa mau dari sang suami tadi, ia tahu Rangga menginginkan lebih.Langkahnya berjalan memasuki toko sang ibu dan memperhatikan penjaga toko yang dulu pernah menjadi rekannya bermain itu.“Irene, bagaimana kabarnya?” tanya Nike sembari menatapnya dengan tatapan rindu.“Ya—beginilah, Mama mana?” tanya Irene“Lagi buat kue di dapur, over pesanan. Mau bantu tapi yang ada bukan bagus malah semakin berantakan, mau makan apa?” Irene memperhatikan cake di depannya itu, kue buatan sang ibu memang sangat meyakinkan dan menggugah selera.“Nanti saja aku ambil kue sendiri,” sahut Irene Pandangan Irene berdalih pada perempuan yang ada di pojok ruangan dan membuat Nike menarik tangan dirinya untuk menghampiri perempuan di depannya itu. Nike benar-benar humble pada siapa saja dan berbeda dengan diriny