Happy Reading Semuanya!Sejauh ini selama hidup dengan Rangga berdekatan seperti sekarang tidak terlalu buruk, suaminya itu selalu menepati janjinya yang di buat dan banyak bersabar untuk menghadapinya. Irene belum memberikan hak lelaki itu terhadap dirinya, jujur Irene belum siap sekalipun sudah mendengar kabar tentang keadaan Ibu Rangga.Bibirnya melengkung membentuk senyuman lebar memperhatikan perempuan paruh baya tengah memegang kertas karton besar bertuliskan ucapan selamat datang kembali dan ditunggu kehadiran malaikat kecil.“Mami bagaimana kabarnya?” tanya Irene sembari memegang kemeja Rangga di sebelahnya agar tidak pergi dari sisinya.“Seperti yang kamu lihat, so—bagaimana dalam proses pembuatan bayi?” Irene mengeratkan cengkramannya pada pakaian milik Rangga sembari memperhatikan sang suami yang menahan sakit akibat kelakuan dari Irene.“Masih 70 persen Mami, kita hanya honeymoon selama tujuh hari dan Irene mengamuk karena hanya diam di kamar. Lain kali kasih honeymoon pal
Happy Reading Semuanya! Iris mata Rangga memperhatikan Irene yang hanya terdiam di depan koper milik mereka tanpa melakukan apapun, entah apa lagi dipikiran sang istri sampai seperti itu. Setelah percakapan keluarganya beberapa menit yang lalu. Bibirnya mengecup basah daun telinga milik Irene dan membuat sang istri terkejut melihat kelakuannya saat ini. “Mas, jangan mulai deh!” seru Irene “Suruh siapa kamu melamun? Kenapa?” “Bukannya Mas terlalu kejam sama Kak Mira?” tanya Irene sembari menatap sang suami di sebelahnya penuh tanya. Rangga menaikkan sebelah alisnya bingung, “Kejam? Bagian mana yang kamu maksud kejam? Bukan kah saya sudah adil? Lagian kakak kamu seharusnya tahu, Mas sudah lelah perjalanan. Jadi, jika mas terlihat seperti marah mas sedang dalam keadaan lelah.” Irene mengeluarkan barang-barang yang ada di kopernya tanpa menatap sang suami di sebelahnya. “Tapi tetap saja menurut saya itu Mas terlalu kejam menurut saya, Kak Mira itu juga istri Mas. Mas harus adil, say
Happy Reading Semuanya! 'Mas enggak tega membangunkan kamu. Jadi, suami kamu yang tampan ini akan membiarkan nyonya Rangga tertidur dengan tenang dan nyenyak sampai kamu sadar kapan harus bekerja. Kemudian kamu jangan lupa ada meeting dengan klien dari Bandung, saya sudah menyiapkan bekal untuk kamu dan makan di perjalanan saja.' Irena menyumpah serapahi pesan yang Rangga tulis di depan pintu lemari pendingin rumah baru mereka. Kenapa ia harus menikah dengan lelaki menyebalkan seperti Rangga. Dirinya juga bangun kesiangan gara-gara membenahi barang pindahan mereka dan mengerjakan tugas deadline dari Rangga sendiri, memang sangat menyebalkan suaminya itu yang buat tugas dadakan saat mereka honeymoon kemarin. “MAS RANGGA GILA!” teriak Irene sembari berjalan keluar menunggu taksi pesanan onlinenya. Tatapannya menyipit menatap wanita paruh baya di depannya memasang wajah penuh tanya pada dirinya. Nasib buruk dua kali lipat datang pada dirinya. Apalagi sekarang. “Kok kamu berangkat k
Happy Reading Semuanya! Rangga terlalu bodoh karena tidak mengerti keadaan istrinya sendiri, istrinya harus dilarikan ke rumah sakit setelah acara meeting selesai dan bagian divisi dari Irene sendiri sudah menjelaskan review perfomancenya. Helaan napas terdengar dan membuatnya tidak bisa tenang sekarang ini. Suasana rumah sakit yang sedang mereka kunjungi tampak lenggang hanya ada beberapa orang saja dan didinya serta Irene sibuk memejamkan matanya. Wajah Irene yang merah merona berubah menjadi putih pucat menahan sakit, Rangga tidak mengerti kenapa sang istri tiba-tiba jatuh sakit seperti ini. “Ayo,” Terdengar decakan kesal dari perempuan di sebelahnya itu,“Mas, saya itu enggak bisa bangun! Perut saya itu kaya ada yang peras! Sakit banget! Ngerti enggak sih Mas!” keluh Irene. Rangga yang mendengar penuturan dari sang istri tanpa banyak alasan langsung menggendong Irene dan masuk ke dalam ruang perawatan setelah nama perempuan muda dalam gendongannya itu di panggil. Dokter yang
Happy Reading Semuanya! Lelaki dengan wajah tampan tampak memasuki ruangan besar kantor utama sang ayah dan memperhatikan lelaki paruh baya tengah sibuk berkutat dengan dokumen di tangannya, entah sampai kapan sang ayah menghentikan hal gilanya ini. “Papi,” panggil Rangga "Kamu akhirnya datang juga, gimana kondisi Irene? Apakah sudah jauh lebih baik? Maaf membuat kamu hadir kemari, Papi ingin kamu hadir keacara Bisnis Man in The World yang dilakukan oleh Pak Hanum. Beliau inverstor besar di perusahaan kita," Rangga menghela napas pelan, "Aku memiliki seseorang yang harus aku jaga, lagian aku juga kurang suka dengan Pak Hanum. Dia kerap kali menjodohkan anaknya ke aku, tanpa peduli aku sudah mempunyai istri atau belum. Lagian Pak Hanum hanya bekerja sama di perusahaan Papi bukan di perusahaan Rangga, untuk pertemuan itu..." Rangga memperhatikan ponselnya takut-takut sang istri menghubunginya. Tidak ada pesan sama sekali. Memang begitulah istri barunya. "Rangga enggak bisa, aku me
Happy Reading Semuanya!Sudah Irene bilang kan kalau perempuan muda itu, tidak ingin berbicara dengan tetangga depannya yang sudah seperti knalpot bajay yang lumayan mengganggu indera pendengarannya. Setelah Rangga pergi menuju kantor sang ayah mertua, Irene juga kabur menggunakan taksi ke apartemen milik Erika walau harus menahan sakit diperutnya.“Jadi lo belum pernah main itu kuda-kudaan sama Mas Rangga?”“Frontal banget ya omongan lo!” sela Zara“Bukan frontal tapi terus terang! Lo bisa enggak sih bedain yang mana namanya frontal sama terus terang?” tanya ErikaSisi menoyor kepala Erika pelan, “Bukan terus terang tapi lo tuh to the point. Jadi, lo selama seminggu menghilang karena honeymoon sama Mas Rangga?” tanya Sisi membuat kedua teman lainnya menatap dirinya penasaran.Kena lagi dirinya, padahal ia hanya mengatakan satu kata pendek yang mengatakan kalau ia sakit perut. Apakah ia selalu menjadi tranding topic dalam pencarian?“Gue enggak perlu jawab, 'kan?” Erika menepuk punggu
Happy Reading Semuanya! “Sudah saya bilang kalau mau pergi ke mana-mana kabari saya, apa susahnya untuk menghubungi saya? Kamu simpan nomor saya dan hanya perlu melakukan panggilan cepat dengan saya. Jangan mempersulit diri saya Irene, tadinya saya pikir kamu di ambil sama orang gila yang nyasar di depan komplek.” Irene hanya mempoutkan bibirnya mendengar perkataan dari lelaki di depannya itu. “Iya maaf, nanti di ulangin lagi.” Rangga yang sedang mengaduk minuman teh menatap Irene kini sudah berlari menuju ruang tengah meninggalkan dirinya seorang diri di dapur. Tangan Rangga memasukkan obat perangsang ke dalam minuman di depannya untuk Irene, sebuah kebetulan sekali saat sang istri melarikan diri darinya. Ingatan Rangga berputar saat dirinya membeli obat yang seperti ini dengan wajah merah menahan malu, rasanya seperti dirinya gagal untuk menaklukkan hati Irene. Mambayangkannya kembali saja sudah membuat dirinya malu. “Mas, saya mau bicara deh!” “Apa? Kamu sudah bosan tonton d
Happy Reading Semuanya!Irene tidak tahu kakaknya salah makan apa atau terkena racun apa sampai membuatnya menderita seperti ini, pernikahannya dengan Rangga saja belum genap dua minggu dan dirinya sudah di bawa ke rumah sakit dengan rencana inseminasi buatan dan lebihnya lagi adalah cairan milik Rangga yang sudah di siapkan beberapa waktu lalu tanpa sepengetahuan dirinya. Bodohnya lagi lelaki yang menjadi suaminya itu tampak menurut saja pada keinginan gila Mira.“Ini gila,” gumam Irene pelan.Dirinya saja baru melakukan hubungan suami istri dengan Rangga beberapa waktu lalu dan sekarang sudah di atur seperti ini, hidupnya memang seperti boneka.Semua tampak terhipnotis oleh Mira yang menyedihkan bagi Irene, apakah Irene di besarkan hanya untuk menjadi kelinci percobaan dari sang kakak dan keluarganya? Masalahnya sekarang ini adalah tidak ada satu orang pun yang berpihak pada dirinya.“Sudah siap Irene?” tanya Nia sembari mengusap punggung tangannya lembut.Wajah lelah Irene te