Share

Bab 41-2

Paviliun Muyan

Huazhi sudah berdiri menunggu di depan pintu kediamannya ketika Wang Yang kembali dari Klinik Pengobatan. Sayangnya, Wang Yang sibuk dengan pikirannya sendiri, hingga tidak memperhatikan wajah kesal orang kepercayaannya tersebut.

“Pangeran!” sapa Huazhi seraya mengangguk hormat.

“Hmm.” Wang Yang melirik sekilas, lalu mendahului masuk. “Kau sudah memeriksa kondisi Zening? Apa dia terluka?” tanya Wang Yang dengan ekspresi linglung sambil mendudukkan diri di belakang meja kerjanya.

“Yang Mulia, ada hal penting yang harus saya sampaikan.” Huazhi berlutut. Apa yang akan dia sampaikan, mungkin bisa membuat Wang Yang marah dan memenggal kepalanya. Maka, Huazhi memposisikan diri siap menerima hukuman.

“Katakan saja,” sahut Wang Yang malas.

“Ini tentang Li Zening.” Huazhi mengumpulkan keberaniannya untuk menyebut nama calon istri pangerannya tanpa sebutan kehormata

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status