Share

BAB 4

“Duduklah dulu, Nona,” pinta tuan Wiliam ramah. Namun, di balik keramahannya ada sesuatu yang tersimpan. Kyara ahirnya duduk di hadapan mereka. Tatapan benci senantiasa mereka layangkan untuk Kyara. Namun, Kyara mengacuhkan semua itu.

“Jadi, Tuan Wiliam kenapa Anda menahan saya?” tanya Kyara langsung pada intinya.

Bram memperhatikan Kyara yang telah berubah, ia berpikir, apa dia terlalu menyakiti putri kecilnya itu sehingga dia sudah berubah, dia bukan lagi Kyara yang bodoh dan pengecut dan mudah ditindas dengan sangat mudahnya. Bram tahu kalau istri dan anak tirinya selalu menyakiti putri kecilnya itu. Namun, dia selalu menutup mata dan telinga seakan buta dan tuli. Ada rasa bersalah pada diri Bram karenatelah menelantarkan sang putrinya.

‘Sudah terlambat, Kyara yang dulu tidak akan kembali lagi.” Kyara berujar sinis dalam hati ketika menyadari Bram—ayahnya menatap dengan rasa bersalah.

“Begini, karena pernikahan kalian sebentar lagi, tapi Anda membatalkannya saya tidak bisa berucap apa pun mengenai hal itu, di sini saya ingin Anda menikah dengan keponakan saya,” ujar Tuan William dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya.

“Lanjutkan apa yang ingin Anda katakan,” pinta Kyara datar ia hanya memasang wajah stoic.

Sebenarnya Kyara tahu maksud terselubung dari perkataan Tuan Wiliam ini, tapi dia diam saja menunggu kelanjutannya.

“Nama keponakan saya adalah Alviano Arga Dinata. Apakah Nona bersediah menerima pernikahan ini?” tanya tuan Wiliam tersenyum ramah. Namun, jejak kemenangan tercetak di wajah tampannya yang mulai muncul kerutan di sana.

Rencana William sangat mudah ditebak. Dengan menikahkan keponakannya yang idiot itu dengan gadis di hadapannya saat ini membuatnya banyak memperoleh manfaat. Jelas, pasti keponakannya itu dengan suka rela memberikan perusahaannya, dandia juga nantinya akan memperoleh dukungan dari perusahaan Wijaya.

Maksud William ingin menikahkan Al dan Kyara adalah karena Al hanya pria idiot di usiahnya yang ke-25 tahun ini. Namun, tingkahnya masih seperti anak kecil, bukankah sampah dan si idiot sangat cocok, dan jika ia masih bisa terikat dengan keluarga Wijaya otomatis ikatannya makin kuat dan dia tidak akan sungkan untuk meminta bantuan.

Al sendiri adalah putra dari kakak lelaki Tuan William. Namun, orang tua Al telah tiada akibat konspirasi yang dibuat oleh mereka semua untuk membunuh dan merenggut harta orang tuanya. Akan tetapi, ternyata orang tua Al telah menyiapkan segalanya dan menyerahkan semua saham perusahaan atas nama Al sehingga mereka tak mampu merebutnya dengan mudah butuh proses yang sangat panjang apa lagi Al menjadi idiot setelah insiden berdarah tersebut yang terjadi lima belas tahun silam.

Kyara tampak berpikir sebelum menjawab tawaran William. Menurut ingatan pemilik sebelumnya dia tidak mengenal siapa itu Alviano Arga Dinata. Akan tetapi, ketika melihat tatapan penuh ejekan yang mereka lontarkan Kyara menarik kesimpulan jika pria itu tidak jauh berbeda darinya. Sama-sama sampah yang selalu diejek dan dipermainkan.

Semua mata tertuju ke arahnya, termasuk Alexa, Alexina dan Dira yang selalu manatap sinis Kyara dari waktu ke waktu, karena merasa sudah menang. Siapa yang tidak mengetahui sosok Alviano Arga Dinata seorang pria tampan dan memiliki sebuah perusahaan yang besar. Namuuun, sayang itu semua tidak berarti jika sikapnya menghancurkan segalanya. Pria berusia 23 tahun itu hanya memiliki sikap seperti anak usia 5 tahun. Fisiknya memang tumbuh dengan sempurna. Akan tetapi, otaknya tidak tumbuh seperti anak pada umumnya. Hal ini membuatnya selalu diintimidasi dan juga ditindas. Meski demikian, tidak ada yang berani mengganggu otoritasnya. Walaupun, dia adalah seorang idiot nomor satu. Di balik itu semua, pria itu adalah pemegang INC Group.

Perusahaan terbesar setelah perusahaan ANS Group, INC Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, memasarkan berbagai produk teknologi yang begitu canggih. Perusahaan ini berada di atas angin tidak ada apa-apanya dibandingkan perusahaan lainnya dan itu atas namanya. Meskipun perusahaan itu dijalankan oleh sekretaris sekaligus sahabatnya, perusahaann itu tetap maju dan jaya tanpa bisa diganggu gugat oleh keluarga Al yang hanya mampu mengejeknya saja. Hal inilah yang mendasari kenapa William begitu berambisi untuk menikahkan Al begitu cepat karena dia ingin merebut perusahaan keponakannya itu setelah ia tak mendapatkannya dari tangan saudaranya yang telah meninggal dunia sepuluh tahun silam.

“Baiklah, aku terima bertunangan dengan Al daripada menikah dengan orang brengsek lebih baik aku menikah dengannya,” jawab Kyara datar tanpa ada jejak emosi atau ketidak senagan setelah cukup lama terdiam.

“Baiklah, pertunangan kalian akan diadakan satu minggu lagi,” ujar William santai. Senyuman masih terpatri di bibir puncatnya.

Kyara tak menghiraukan perkataan William selanjutnya. Karena ia sudah sangat muak berada di tempat itu.

Sepeninggal Kyara, Alexa langsung mengkode—Dira—ibunya. Tahu maksud sang anak Dira langsung berucap, “Bukanya tidak baik kalau pertunangan anak kita batal, lagipun petunaganya satu minggu lagi bagaimaan kalau Kyara digantikan oleh Alexa bukanya mereka saling mencintai.”

“Yah, itu tidak buruk,” timpal Nyonya William, Amanda. Ia juga sangat menyukai Alexa, karena Alexa begitu baik dan murni terlebih lagi ia adalah pewaris selanjutnya dari keluarga Wijaya. Mereka begitu percaya akan hal itu.

“Iya, kita langsungkan pertunangan mereka sebelum pertunangan Kyara dan Al, bagaimana?” usul William kepada semua orang.

Bram diam sejenak sebelum menjawab, “Baiklah kalau itu terbaik bagi putra-putri kita,” jawab tuan Bram.

Alexa langsung melirik Damien malu-malu. Begitupula dengan Damien ia menatap penuh cinta dan kelembutan tidak seperti ketika ia melihaat Kyara kesan jijik dan kebencian selalu melekat pada dirinya.

Di sebuah balkon kamar, terlihat seorang gadis cantik dan imut secara bersamaan menatap langit malam yang bertaburan bintang, suasana malam ini sangat hening. Kita dapat mendengar suara hewan malam. Menikmati bintang-bintang yang berkelap-kelip di langit tanpa awan itu dapat membuat si gadis bernostalgia mengenang masalalunya sebelum ia dibunuh dengan keji demi sebuah kedudukan.

“Huffttt ....” Helaan napas Kyara keluarkan untuk yang kesekian kalinya. Ia tampak sangat lelah dengan semua yang terjadi padanya. Akan tetapi, ia tak mungkin berhenti karena mereka semua menunggu kematian darinya, ia belum membalas dendam kepada mereka semua. Hal itu akan segera Kyara laksanakan secepat mungkin tanpa mereka semua sadari.

“Kakek, Kyara rindu.”

Suara halus nan lembut mengalun merdu memecah keheningan malam sejenak. Kyara kembali menatap langit, hampa. Semuanya bagaikan fatamorgana, ia seakan akan masih belum percaya akan semua yang menimpa dirinya.

Kyara yang sekarang bukan Kyara yang dikenal dulu, ia mungkin tidak percaya di masa modern ini ada yang di namakan perjalanan waktu yang menentang logika manusia. Namun, itulah yang Kyara alami sekarang.

Ia, Kyara Anastasya tiba-tiba berada ke tubuh seorang gadis yang teraniaya, nama yang sama wajah yang sama. Hanya usia mereka yang beda, ia sesungguhnya telah berusia 23 tahun. Namun, sekarang ia kembali berusia 20 tahun.

Dirinya di kehidupan masa lalu adalah seorang pemilik perusahaan terkenal. Namun, karena suatu penghiatan oleh orang yang begitu ia percaya dan sayangi. Dirinya harus berakhir mengenaskan di tangan para bajingan keparat itu yang tak bukan tunangan dan adik kandungnya sendiri. Diseret seperti anjing dan dibuang ke jurang bukanya itu sangat tidak adil untuk membiarkan mereka tetap hidup. Dia akan mencarinya dan membalas semua perlakuan mereka 1000 kali lebih keji dari apa yang mereka lakukan, tapi untuk saat ini dia harus mengurus para bajingan yang telah membunuh gadis yang ia tempati raganya sekarang ini.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status