Share

Bab 102

Tigras berjalan keluar dari arena pertandingan dengan cepat, meninggalkan kerumunan yang masih terdiam terkejut.

Sementara Dewa Agung menatap kepergian Tigras dengan ekspresi khawatir. Ia menghela nafas panjang, lalu menoleh pada Dewa Penyembuhan yang sedang menangani luka Helius di arena."Apa dia tidak apa-apa?" tanya Dewa Agung menghampirinya, dengan suaranya bergetar sedikit.

Dewa Penyembuhan mengangkat wajahnya, menatap Dewa Agung dengan mata yang lelah. "Dia sudah tidak apa-apa, tapi begitu dekat... Jika sedikit saja serangan kristal cahaya mengenai pusat energi sihirnya, kemungkinan Helius akan kehilangan kekuatannya."

Dewa Agung menunduk, merasakan beban tanggung jawab yang berat di pundaknya. Ia tahu, di balik semua kekuatan dan kemampuan para dewa, mereka tetaplah makhluk yang rentan terhadap kesalahan dan kelemahan.

"Pemenangnya Tigras! Pertarungan akan dilanjutkan besok!" seru Dewa Agung di tengah arena, suaranya menggema seolah membangkitkan semangat para penonton.

Para p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status