Share

Bab 31

Malam itu Pricilia yang mengungkapkan perasaannya dibalkon kamar Alagar, harus menelan pil pahit, mengingat Alagar tidak pernah mencintainya sebagai seorang wanita, melainkan hanya sebagai adik.

Pricilla menatap Alagar dengan mata berkaca-kaca, kemudian menarik nafas panjang sebelum berkata, "Alagar, aku benar-benar mencintaimu."

Alagar yang sedang menatap Pricilia dengan ekspresi sedih, kemudian wajahnya berubah menjadi lembut dan penuh kasih sayang. Namun, kasih sayang yang terpancar dari matanya bukanlah cinta seorang pria kepada wanita, melainkan cinta seorang kakak kepada adiknya.

"Pricil, kamu tahu kan, aku selalu menganggapmu seperti adikku sendiri," ujar Alagar dengan lembut, mencoba untuk tidak menyakiti perasaan Pricilia. "Aku sayang kamu, tapi bukan dalam arti yang kamu harapkan."

Pricilia tahu akan hal itu, Namun, dia merasa seolah jantungnya dihancurkan mendengar jawaban Alagar. Tangannya bergetar, dan air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. Ia berusaha menahan tang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status