Share

Bab 50

Suni berdiri di hadapan Dewa Agung dengan penuh rasa hormat dan takjub. Matanya memandang sosok yang begitu agung di depannya, dalam posisi yang sopan, Suni membungkukkan badan sedikit pada Dewa Agung, sembari menangkupkan tinju di depan dada.

"Maaf, saya tidak memberikan salam pada Anda dulu tuan," ucap Suni dengan suara lembut namun jelas. Dia sadar bahwa tugasnya untuk menyelamatkan Istana Api jauh lebih penting daripada formalitas, namun dia tidak ingin melupakan adat dan tatakrama yang diajarkan oleh gurunya selama bertahun-tahun.

Dewa Agung menggelengkan kepalanya perlahan, menunjukkan pengertian dan kebijaksanaannya yang mendalam. "Jangan pikirkan itu, aku tahu sangat berat bagimu untuk membunuh Ayahmu sendiri setelah baru keluar dari pertapaan mu," jawabnya dengan nada lembut dan penuh empati.

Suni menghela nafas berat, merasakan beban yang selama ini menindih dadanya mulai terangkat perlahan. "Hanya itu yang bisa saya lakukan, Tuan," ujarnya sambi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status