Share

Bab 93

Langit tampak begitu gelap. Cuaca malam itu terasa lebih dingin dari biasanya. Seorang lelaki berjalan tergesa-gesa, menyusuri jalan setapak tanpa penerangan, sembari menenteng dua buah kantung plastik di tangan kanannya.

Wajahnya hampir tak terlihat, tertutup masker dan topi hitam. Sesekali, dia melirik ke sekitar. Memasang tatapan waspada di bawah keremangan cahaya rembulan. Jalanan yang dilaluinya benar-benar sepi. Hanya ada pepohonan rimbun di kanan kiri.

Tak lama kemudian, dia membelokkan langkah, mendekat pada sebuah rumah sederhana yang tampak terasing dari pemukiman. Sepasang matanya mengawasi keadaan sekitar, sementara tangannya mulai mengetuk pintu.

Hanya tiga kali ketukan, pintu seketika terbuka. Lelaki itu bergegas masuk. Secepat kilat, pintu kembali ditutup dan dikunci dari dalam.

“Sampai kapan kita seperti ini?”

Pertanyaan itu terdengar begitu mengganggu. Rudy melepas topi dan masker yang menyamarkan wajahnya, lalu melemparnya ke lantai bersama dengan dua buah kantun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Waty Rosilawaty
Kok udah usai pdhal belum di ketahui apakah Dean rumahnya kembali atau tdk Rudy juga belum tertangkap, ...cerita macam apa ini semuanya mengambang tdk akhirnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status