Share

Part 58

"Ayo, ikut saja!" desaknya lagi.

Aku mendesis kesal, tetapi dia malah tersenyum. Kayaknya sengaja banget pengen ngeledek.

"Apa mau aku gendong ke depan?" Kedua mata bulat dengan iris cokelat itu tidak lepas dari wajahku.

"Bisa jalan sendiri. Dasar buaya darat. Maunya cari-cari kesempatan terus. Enak aja mau gendong-gondong. Aku aduin nanti ke istri kamu kalau macam-macam!" sungutku kesal, seraya berjalan mendahului lelaki berkaus biru itu sambil terus saja menggerutu.

Sepanjang perjalanan menuju rumahnya, aku terus saja merapalkan doa supaya nanti hati ini kuat saat kembali melihat Virgo bermesraan dengan istrinya.

Hingga mobil milikku menepi di depan sebuah bangunan mewah berlantai dua, aku masih terus merapal doa serta mengatur napas juga detak jantung yang mengentak tidak beraturan.

"Ayo, kita turun, La!" ajak lelaki dengan garis wajah tegas itu sembari melepas sabuk pengaman.

"Tapi, Vir?" Menatap ragu, sekaligus deg-degan.

Lelaki yang selalu berpenampilan sederhana itu sege
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status