Share

Jihan Bertemu Bram

Mendengar ancaman Mamanya, Adrian, bangkit berdiri. Lalu dengan nada datar ia berucap, ”Terserah Mama, sejak dulu Mama memang selalu memikirkan keinginan Mama, tidak pernah mau mengerti keinginanku, Adrian sudah dewasa, aku sudah menentukan pilihan wanita yang akan menjadi istriku,” ucap Adrian, lalu melangkah pergi, keluar dari kamar hotel.

Hari mulai gelap ketika Adrian sampai di apartemennya, terlihat Jihan berdiri di balkon, menatap kosong hamparan lampu-lampu kota.

“Jihan,” sapa Adrian, tepat di belakang Jihan, seketika Jihan menoleh.

“Adrian, Aku tidak mendengar kamu datang,” ucap Jihan, dengan datar.

Lalu Adrian, mengajak Jihan untuk makan malam, Adrian menata menu yang di belinya tadi, lalu Jihan dan Adrian mulai menikmati makan malam, suasana hening, hanya bunyi sendok dan piring yang saling beradu.

“Kamu, tidak usah merisaukan ucapan Mamaku, yang terpenting, Papa selalu mendukung kita,” ucap Adrian memecah keheningan.

“Bukan itu yang aku pikirkan, aku tidak menyangka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status