Share

Perhatian

Degupan di dada membuat fokus Akmal memudar. Ia malah terdiam dan tak menjawab pertanyaan yang telah Khumaira lontarkan.

“Mas Akmal, kamu nggak mau ya? Maaf ya, Mas. Aku malah nggak sopan menyuruhmu yang hanya ingin main ke sini sebentar,” ujar Khumaira lagi dengan senyuman yang terasa getir.

“Oh, maaf, Mbak Khuma. Aku malah jadi kurang fokus. Kata siapa kalau aku nggak mau membantumu?” ucap Akmal seraya tersenyum.

“Kamu diam, artinya kamu sungkan untuk menolaknya kan?” Pertanyaan terucap lirih karena takut Akmal menjadi tersinggung.

Akmal kembali tersenyum. Kini, senyumnya semakin lebar. Wajahnya yang sudah manis, semakin menawan karena senyuman yang tulus itu terlukis di bibir.

“Aku diam gara-gara fokusku tertuju pada senyumanmu, Mbak Khumaira. Maafkan aku. Nggak sepantasnya aku melihatmu sampai melebihi batas begini. Harusnya, aku menundukkan pandanganku. Maafkan aku sekali lagi."

Akmal mengalihkan sorot matanya. Ia menyadari perbuatannya belum bisa dibenarkan mengingat hubungan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status