Share

Chapter 6

sesampainya dirumah aku melihat Zarianti sedang memasak hidangan untuk makan malam.

"dari mana saja kamu ini, masa beli garam aja lama?" tanya Zarianti dengan penasaran.

"maaf mbak, tadi Clau ngantri diwarung bu Rima, jadi lama banget" jawabku sedikit kebingungan.

"oh gitu, ya sudah kamu bantu mbak masak dulu ya, Clau." kata Zarianti lagi.

'Sebenar nya aku males mau bantuin Zarianti masak, emang tidak ada asisten rumah tangga gitu yang bantuin Rianti,masak, enak banget tinggal nyuruh nyuruh,mentang mentang aku nanti akan menjadi istri muda mas Bastian jadi segampang itu dia nyuruh nyuruh aku'.ucap Claudia dalam hati

untunglah Zarianti gak curiga dengan aku, soalnya Rianti dan Bastian itu orangnya keras, mereka gak pernah ngijinin aku untuk bertemu laki laki lain, sebelum aku menikah dan melahirkan dan, setelah melahirkan aku pengen mencari kerja,aku tidak mau hanya menjadi ibu rumah tangga saja.

Selesai makan malam, aku segera membereskan meja, lalu menuju kamar untuk melanjutkan rebahan ku, karena besok akan mulai ada pernikahan.

Saat aku sedang fokus mainkan hp tiba tiba saja aku teringat perkenalanku dengan mas Rudi tadi.entah kenapa ada rasa bahagia di hatiku. ternyata lelaki yang dari tadi memperhatikan di belakang ku itu namanya Rudi, hmm kalau dipikir pikir mas Rudi itu tampan juga sih, meskipun kelihatanya sih dia lebih dewasa dari aku, gumamku dalam hati sambil tersenyum

Ke esokan harinya saat aku sedang Olah Raga pagi tiba tiba aku melihat mas Rudi sudah ada didepan warung bu Rima. aku kaget bukan kepalang, aku kira yang dikatakan mas Rudi kemaren itu cuma bercanda, ternyata betulan dia ingin bertemu aku. mana banyak ibu ibu lagi.

Aku berusaha pura pura tidak melihatnya dengan harapan agar mas Rudi juga tidak melihatku.

"Claudia..." panggil mas Rudi sambil melambaikan tangannya.

"Eh...iya mas,? Ada apa mas ?."Claudia berpura pura tidak melihat nya.

Claudia merasa ketakutan,masalah nya ini masih pagi, Bastian belum berangkat kerja,aku tidak mau gagal dengan rencana aku ingin merebut mas Bastian dari Zarianti, dan aku tidak mau juga gagal menikah dengam Bastian.

Claudia masih tetap melihat kekanan dan ke kiri,takut Bastian dan Zarianti keluar rumah.

"Kamu,kok di panggil dari tadi ga nengok nengok si."

"Aku dari tadi loh nungguin kamu disini,kenapa baru datang."ucap Rudi memastikan Claudia.

"Maaf kan aku mas,aku baru bisa keluar rumah,karena,aku takut mbak aku nanti marah,kalau aku bertemu laki laki mas."ucap Claudia.

Apa yang harus aku lakukan ya Allah,aku takut banget dengan pertemuan aku dengan Rudi,aku tidak mau jadi masalah nanti kedepan nya,dan anak yang dalam kandungan aku tidak akan mau di aku oleh Bastian.

Mariam sangat terkejut mendengar bahwa ayah nya akan menikah lagi, Mariam merasa,sudah tidak nyaman dan tentram untuk tinggal bersama ayah, Mariam rasa nya ingin pergi dari rumah ini,tapi Mariam bingung mau pergi kemana,sedangkan Mariam tahu nya saudara saudara bunda tinggal nya pada di pedesaan.

Keterkejutan Mariam, membuat hati Mariam hancur dengar semua ini, Mariam tidak akan mengikuti acara pernikahan ayah nya sampai selesai, Mariam pergi mengurung diri dikamar, Mariam tidak mau di ganggu siapa siapa,karena Mariam sudah kecewa dengan keputusan ayah,bunda dan kakek nenek nya Mariam.

****

Setelah tiga minggu yang lalu berhadapan dengan Rudi,akhirnya Claudia bisa bernafas lega,karena Rudi tidak menemukan aku lagi.

Bastian sudah siap dengan mengenakan kemeja putih,celana hitam,bersama dasinya yang bergaris horizontal berwarna hitam biru.

Bastian kembali menatap dirinya dibalik cermin kamar penginapan, la tampak begitu cemas menghadapi semua ini,Karena untuk kedua kalinya la akan mengikrarkan janji suci didepan penghulu, bersama wanita yang tidak la cintai,dan tentu saja paksaan dari istri tercintanya itu.

Berulang kali Bastian meyakinkan dirinya, menghilangkan segala kecemasannya yang ada pada dirinya, tapi tetap saja tak bisa.

'Arrrghh, ini benar benar konyol, bagaimana bisa aku akan menikah dengan mantan pacar aku dan teman aku waktu masih kecil' gerutu Bastian dalam hati.

Sedangkan zarianti tampak sibuk dari tadi pagi menyiapkan seseraha untuk pernikahan Bastian dan Claudia, la hanya kesana kemari menelfon seseorang.

"Rianti" panggil Bastian.

"Iya Mas" sahut Rianti menghentikan langkahnya.

"Hmm, Itu nama nya siapa?" tanya Bastian.

"Oh Claudia"

'"Hmm lya iya, nama lengkapnya siapa? soalnya aku lupa,dan aku harus menghapal namanya jika Ijab kabul nanti"' Bastian pura pura lupa dengan nama lengkap Claudia.

"Oh iya aku lupa mas, seharusnya aku sudah memberitahukan ini kepadamu dari semalam" ucap Zarianti menepuk jidatnya.

"Namanya Claudia Anggraini Binti Sudarsono Mas" lanjut Zarianti menyebut nama lengkap Claudia,.

Rianti sempat bingung dengan pikiran Bastian, Claudia itu kan mantan pacar mas Bastian,gak mungkin dia tidak hapal nama lengkap Claudia dan nama bapak nya Claudia, Rianti menggeleng geleng.

"*Apa? Claudia Anggaran?"

"Bukan Mas, Claudia Anggraini" Aneh

"Oh ya ya"

"Macam nama artis saja, hah" gumam Bastian dalam hati merasa heran,dan tertawa mendengar nama mantan pacar nya itu akan menjadi istri nya sebentar lagi.

"Mas kamu sudah Siap?"

"Hmmm"

Bastian hanya menganggukan kepalanya lalu membalikan badannya kembali ke arah cermin. Tiba tiba Zarianti memeluk Bastian dari arah belakang, la merasakan betul kesedihan yang mendalam, Sehingga butiran kristal dimatanya jatuh membasahi pipinya.

Bastian juga turut merasakan kesedihan istrinya, seketika la mengerjapkan matanya lalu berbalik arah menatap Istrinya yang sudah 8 tahun la kenal itu.

"Sayang kenapa kamu sedih? bukankah ini kemauanmu?" tanya Bastian membelai kepala Zarianti yang dibalut hijab pashmina berwarna kuning keemasan itu.

Zarianti langsung mengusap Air matanya, lalu mendongakkan kepalanya menatap wajah Bastian.kepalanya sambil mengusap wajahnya, ia berusaha menahan kekecewaannya terhadap Zarianti, sejujurnya ia tak sanggup melakukan ini semua, namun apa daya rasa cintanya terlalu besar terhadap Zarianti,hingga dengan terpaksa Bastian harus menikahi Claudia.

Kemudian Claudia menghampiri dan memeluk ibu Pratiwi, untuk meminta restu karena dia adalah satu satu orang tua yang tersisa dikeluarganya.

"Selamat yah Nduk, semoga kamu bahagia bersama suamimu dan Mbakmu" ucap ibu Pratiwi terisak.

"Iya Bu, Makasih hiks hiks" terisak. ucap Claudia

"Aku, tidak sedih Mas, Aku hanya merasakan terharu bahagia karena kamu akan menikah" ucap Zarianti berusaha menutupi kesedihannya, walau ada rasa sakit menggerogoti lehernya.

"Sudahlah Zarianti, kamu tak perlu berbohong, aku tahu kamu sedang sedih, aku sudah lama mengenalmu jadi aku tahu betul sifat kamu yang sebenarnya"

Mendengar ucapan Bastian, Rianti langsung menundukkan wajahnya, la langsung melepaskan pelukannya kepada Bastian.

"Sudahlah Mas, nanti kita bicarakan itu, bersiaplah karena penghulu akan segera datang di rumah Claudia" ucap Zarianti berusaha mengalihkan suasana dengan beranjak pergi dari Bastian, namun tiba tiba Bastian menahan tangan Zarianti.

"Apa kamu sudah yakin Rianti, ?" tanya Bastian memegang tangan Rianti.

"kalau kamu tidak yakin kamu bisa membatalkannya pernikahan ini sekarang" lanjut Bastian berbicara.

Tiba tiba Zarianti terdiam sejenak, la berusaha menahan Air matanya agar tidak tumpah, la menarik nafasnya lalu berbalik arah menatap Bastian.

Aku akan menutupi kesedihan itu dari Bastian,aku tidak mau rencana ku gagal,aku ingin keluarga Bastian,bisa menerima Claudia sebagai mantu nya,bukan aku yang hanya orang desa kampungan.

Seandainya mereka tahu siapa aku,pasti mereka sangat menghargai aku sebagai istri Bastian,tapi aku tidak akan membuka dan membongkar siapa jati diri aku sebenar nya.

"Mas kamu tahu kan aku orangnya keras kepala, jadi sekali aku memutuskan, aku tak akan merubahnya" ucap Zarianti melepaskan tangannya dari genggaman Bastian, dan berlalu meninggalkan Bastian.

Sedang Bastian hanya mengepalkan jari jemarinya, menahan emosinya, saat Zarianti meninggalkannya,

Zarianti mulai keluar dari Penginapan dengan membawakan sebuah seserahan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status