Semua wanita itu sama sama cantik
tapi sikap yang membedakan
~~~
"STOOP, KALIAN GA LIHAT LUTUT SAMA TANGAN QUEEN BERDARAH GINI? Kenapa malah ribut?! Ayo Queen ikut gue," ucap seseorang yang bukan dari kelas Queen lalu menarik tangan Queen untuk ikut dengannya.
Ia menghentikan langkahnya di UKS dan mendudukkan Queen di brankar. Queen hanya mengikuti saja. Ia mengambil kotak P3K untuk mengobati lutut dan tangan Queen yang terluka.
"Biar gue sendiri aja, gue bisa sendiri. Gue ga perlu di bantu," tolak Queen lalu mengambil alih kotak P3K itu. Ia membuka dan mengambil kassa dan menuangkan obat merah ke atasnya. Tapi dengan sigap orang itu langsung mengambil kassa itu dan mengobati lutut Queen.
"Gal, bisa ga sih ga usah ngeselin. Gue lagi ga pingin marah. Gue bisa sendiri. Ga usah bantu gue," ujar Queen pada orang itu, dia Galaxy. Galaxy tidak mempedulikan ucapan Queen, ia tetap fokus pada ak
Jika takdir akhirnya menginginkan kita bersatuMaka sejauh apapun kita terpisahSeberat apapun rintangan yang kita laluiJika kamu untuk aku dan aku untuk kamuMaka kita akan bersatu kembalipercayalah~~~Galaxy jadi menghentikan langkahnya lalu kembali ke tempatnya."Tapi ni yaa, gue gak ngerti kenapa Queen bisa ada pelindung gitu, sekali tiga lagi. Mereka kaya ga biarin Queen pergi sendirian.""Nah iya, gue juga ga tau. Kalau misalkan mereka bertiga gak ada, pasti udah kelar ni rencana.""Tapi sebenarnya Glad, lo tu bisa tinggal rebut Galaxy, terus Ar, lo kan udah pisahin Galaxy sama Queen dari kemaren, harusnya lo tu lebih dekat gitu, kan icak icaknya Queen pacar lo. Jadi lo ajak makan kek, ajak kantin sama kek. Ya kaya pacar lah buat Queennya. Ni engga, malah gak di peduliin, yaa Galaxy gak terlalu percaya jadinya.""It
Senyumannya menunjukkan bahwa dia baik baik sajaTawanya membuktikan bahwa ia tidak ada masalahDan bahagianya memperlihatkan bahwa ia tidak pernah bersedihTapi di balik itu semuaAda kesedihan yang ia sembunyikanAda rahasia yang ia pendamAda air mata yang ia tutupiIa menyembunyikannya dari semua orang agar tidak ada yang mengkhawatirkan dirinya~~~"SAHIRAAAA AWAAAAAS." Sahira terdorong ke trotoar karna Queen berhasil menyelamatkannya."QUEEEEN.""QUEEEEN."Mobil itu menabrak Queen membuat ia terpelanting jauh. Kepalanya terbentur aspal membuat darahnya bercucuran di mana mana.Galaxy langsung berlari menghampiri Queen. Begitu juga Stella, Acha, dan Tasya, mereka keluar dari mobil dan langsung menghampiri Queen yang sudah terkapar
Hatinya selembut saljuParasnya secantik bidadariDan sifatnya sebaik malaikatIa adalah malaikat tak bersayap yang selalu terlihat bahagia~~~Dengan cepat Ken berlari memasuki rumah sakit dan langsung menghampiri Stella, Tasya, dan Acha yang sedang duduk di bangku tunggu. Mereka tidak henti hentinya memanjatkan doa untuk keselamatan sahabatnya."Gimana keadaan Queen?" tanya Ken, mukanya terlihat khawatir. Acha tidak tahan, dia tidak tahan, sungguh. Ia langsung memeluk Ken erat dan menangis dalam pelukan cowok itu."Queen kenapa?" tanya Ken dengan suara yang ia tahan agar tidak bergetar."Queen kritis Ken. Queen kita kritis," ucap Acha menangis histeris. Ken memeluk Acha erat. ia meletakkan kepalanya di atas kepala Acha."Queen kita pasti selamat. Dia kuat. Dia bisa lewati itu semua. Percaya sama gue."
Ini bukan kemauannyaIni bukan kemauankuTapi ini adalah kemauan takdirTakdir yang membuat alur tidak pernah berpihak padanya~~~“WOI GAL, BANGUN WOII,” Gerlan menepuk nepuk pipi Galaxy yang tertidur di kursi tunggu. Galaxy mengerjab ngerjablan matanya lalu menoleh ke samping.“Mimpi apa lo sampai ngigau parah?” tanya Gerlan membuat Galaxy tersadar. Ia melihat pintu ruang operasi masih tertutup.“Queen gimana? Kenapa gue bisa ketiduran? Queen baik baik aja kan? Dia masih hidup kan?” tanya Galaxy bertubi tubi.Gerlan menepuk pundak Galaxy. “Santai bro, tanyanya satu satu,” ujar Gerlan santai.“Queen masih hidup kan Ger? Ger, jawab gue Ger, Queen masih hidup kan?” tanya Galaxy dengan muka cemasnya.Gerlan menyeritkan keningnya heran. “Yang bilang Queen mati siapa?&rd
Karna kalau dia memang sayang gak mungkin pergi meninggalkan tanpa alasan yang masuk akal~~~"Woi bos, menung aje lo, kenape sih?" Gerlan menepuk pundak Galaxy membuat Galaxy tersadar dari lamunannya. Ia duduk di sebelah Galaxy."Tah iya ni si Pake. Pasti mikirin Queen ni yees." Natan menyaut. Oh iya, pake itu singkatan dari Pak Ketua, dan Natan manggil Galaxy dengan sebutan itu."Hmm." Galaxy berdeham singkat tanpa memandang Natan."Ngomong ngomong ni ya. Arya kok gak nampak dari lama? Mana dia? Udah bubarin Argelix?" tanya Alga, ucapannya serius membuat semua anggota Resvagos yang berada di markas itu menoleh padanya.Mereka sekarang sedang berkumpul di markas utama, agenda mingguan. Biasalah. Resvagos punya cerita. Biasanya sih di namakan the Resvagos time."Iya juga yaa, gue kok baru nyadar yaa?" Natan berucap serius sambil mengangguk anggukkan ke
Menjadikan dia menjadi satu satunya orang yang paling berharga tidak semudah yang di pikirkan, pasti banyak tantangan dan rintangannya~~~"Woi Ga, angkat lah hp lo. Bising banget," ucap Natan yang sedang menonton serial kesukaannya upin ipin di markas Resvagos yang berada di SMA Cakrawala, tapi tidak markas inti, melainkan warung Mang Ujang yang di sulap menjadi markas anak Resvagos.Natan itu tidak boleh terlewat satu detikpun serial upin ipin. Dia sangat suka sekali dengan upin ipin. Kamarnya upin ipin, alas kasur, buku, mainan, semuanya upin ipin, sampai sampai tas sekolah juga upin ipin, tapi Alga tu gak suka, jadi dia belikan Natan tas hitam biar kaya cowok sejati. Kan gak mantap anak Resvagos tasnya upin ipin.Dan alasan memilih warung itu karena makanannya yang enak enak dan murah murah yang sangat cocok untuk orang yang kanker alias kantong kering seperti Natan. Wkwkwk canda Natan. Jan marah. 
Karna nyatanya sesuatu yang sudah di jalani tidak dapat di ulang kembali~~~"Makan ya Queen." Stella menyodorkan sendok berisi bubur yang pastinya dari rumah sakit itu. Udah gak enak, gak ada rasa, pastinya hambar dong. Ya kalau sakit kan gak selera makan, tambah gak enak makannya soalnya pahit. Yaudah sakit terus jadinya. Harusnya si ya, orang sakit itu di kasih makanan yang enak enak biar cepat sembuh gak si? Tapi tetap aja ya, indra pengecap kita pahit juga si.Queen menggeleng dan menolak sendok itu. "Ga mau Stella, pahit," tolaknya lalu menghadap ke arah lain."Queen, kalau lo gini terus kapan sembuhnya sih? Ayo dong, lima sendok jadilah ya." Stella kembali membujuk Queen yang tidak mau makan itu. Memang payah si bujuk orang sakit makan. Payah banget malah. Soalnya mereka gak ada selera makan, udah pahit lagi. Minum air putih aja pahit. Kaya bujuk anak kecil ya jadinya."Stella, gue ga l
Bumi berputarSama seperti kehidupanGa selamanya kita sedih dan ga selamanya kita bahagiaDan kuncinya hanya satuJalani dengan ikhlas~~~"Queen, lo kok gak luluh sih di gombalin Galaxy terus. Gue aja yang gak di gombalin jadi baper. Udah sejak dua minggu yang lalu lo bangun, dia selalu mepet ke lo. Selalu puji puji lo tapi gue yang baper astaga," ujar Acha yang langsung menghempaskan badannya ke kasur king size milik Queen.Queen sudah diperbolehkan pulang dan pastinya harus di jaga ketat oleh sahabat sahabatnya. Mereka tidak mau kesalahan yang sama terulang kembali ke pada Queen."Uaudah lo aja yang jadi pacarnya sana," ucap Queen agak sensi lalu masuk ke kamar mandi."Woi Cha, lo kok deket banget sih sama Ken? Ada hubungan apa nih." Tasya melempar bantal ke muka Acha membuat sang empu langsung bangun dari tidurnya. Begitu juga dengan Queen, ia langsung keluar d