Penyesalan itu memang selalu datang di akhir
Kalau di awal pendaftaran namanya
~~~
"Lo telat Gal," jawab Ken mengalihkan pandangannya pada Galaxy. Galaxy menurunkan bahunya, mukanya terlihat kecewa.
"Telat kenapa?" tanyanya.
"Queen udah pindah Gal." Seperti kaca yang langsung pecah. Begitu juga hati Galaxy. Jadi selama ini Queen benar benar sudah pindah? Mukanya makin masam karna mendengar ucapan Ken itu.
"Jadi selama Queen gak ada ini dia pindah? Dari kapan dia pindah? Tapi kenapa?" tanya Galaxy lagi.
"Apa lo udah ingat sama dia Gal?" tanya Ken balik, Galaxy mengangguk mantap membuat Ken menepuk pundaknya.
"Queen sakit lagi gal. Dia udah pindah dari sebulan yang lalu malahan. Dia sedang berobat ke luar. Lo doain aja dia cepat sembuh biar dia bisa cepat balik ke sini lagi." Ken melihat muka Galaxy yang tidak semangat itu.
"K
Kita dekat namun tak terikatKita saling menyayangi tapi tak memilikiKita saling cinta cuma sayang bukan siapa siapaRupanya hidup tak semudah yang di bayangkanTerkadang kita di paksa untuk menjadi dewasaMau tidak mauSiap tidak siapBisa tidak bisaKita harus menerimanyaMaju ke depan adalah pilihan terbaikDan kita harus yakin bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan terbaikJalan yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih baikJalan yang membuat kita bisa memulai semuanya dari awalTanpa bayangan masa lalu yang pahitWalaupun kita tau bahwa bayangan masa lalu yang pahit itu akan selalu adaTidak untuk di kenangDan tidak juga untuk di lupakanHanya saja di jadikan pembelajaran agar tidak terulang kembali
Ucapan itu hanya membutuhkan janjinyaJangan berucap jika tak bisa menepati~~~"WOII ADA ANAK BARUUU, CEWEK.""SUMPAH LO?""IYA SUMPAH.""DIMANA?""ADA TU LAGI DI RUANG GURU.""CANTIK PASTI KAN?""CANTIK BANGET LAH.""GUE TERSINGKIR JADINYA.""GUE MAU LIHAT AH.""Anak baru?" beo Stella melihat teman teman sekelasnya yang heboh di depan kelas. Stella lalu menoleh pada teman teman yang ada di depannya."Siapa?" tanya Tasya pada mereka semua. Mereka mengangkat bahunya acuh tanda tidak tau siapa anak baru itu."CEPAT DUDUK WOI, TU BU SILVI KE SINI SAMA ANAK BARUNYA.""KELAS SINI DIA?""IYAA CEPAT LAH DUDUK.""WAW BERTAMBAH CECAN SINII.""CECA
Apa gunanya lari dari masalah?Saat kita bersembunyi sebentar lalu keluar dengan masalah yang samaMasalah yang baru juga datang menghampiriItu akan membuat otak bekerja dua kali lebih cepat untuk menyelesaikan dua masalah sekaligus~~~"Ciee Achaaa," goda Alana dengan mencolek lengan Acha yang sedang tersipu malu."Ih apaan sih Alana," ujar Acha membekap mukanya dengan kedua tangan."Langsung tembak aja Ken, gak jaman main bunga sekarang," saut Stella pada Ken yang ada di ujung kelas.Ken baru saja memberikan bunga matahari pada Acha dan memberikannya coklat. Dengan malu Acha menerimanya dan itu sebabnya Alana menggoda Acha."Iya nih Ken, kasihan Acha di gantungin terus," sambung Queen membuat Ken menoleh padanya dengan senyuman. Ken berdiri lalu menarik tangan Acha keluar kelas.Tidak mau ketinggalan informasi, Queen, Alana, Tas
Dia adalah orang yang selalu hadir di saat aku terjatuhDia adalah orang yang selalu mendukung di saat aku butuh sandaranDia adalah orang yang selalu membantu aku untuk kembali bangkit di saat aku sedang terjatuhDia adalah sahabatku~~~"Queen, ada yang nyariin di lorong IPA sebelah," ujar salah satu teman sekelas Queen. Queen meneritkan keningnya bingung."Siapa yang cari gue?" tanya Queen dan orang itu menggeleng tak tau. Queen mengucapak trimakasih dan berjalan ke tempat yang di sebutkan oleh cewek tadi sendiri karna teman temannya sednag ke kantin saat ini. Kaki cewek bermata coklat itu dengan ragu berjalan di lorong IPA yang tumben sekali sedang sepi itu.Lalu salah satu cewek datang membawa bunga mawar berwarna merah dam memerikannya pada Queen. "Aku," ujar cewek tadi lalu pergi dar
Ini kisah tentang benci, cinta, luka, perjuangan, dan masa laluAda kalanya...Aku mengarahkan mataku hanya pada satu titikAda masanya...Aku menujukan hatiku pada satu tujuanAda saatnya...Aku menciptakan kebahagiaanku saat melihatmuDan menurutku bahagia itu sederhanaCukup dangan melihat senyuman yang tercipta di wajahmuTapi mengapa aku tidak pernah mendapatkan senyuman itu lagi?Apa karnaKehadiranku tidak berharga lagi bagimu?AtauPerjuangan yang aku lakukan membuatmu terganggu?Atau mungkinMenurutmu aku adalah benalu yang kembali hadir di kehidupanmu?kamu...Yang menjadi kunci kebahagiaankuKamu...Yang membuat aku percaya akan kata cintaKamu...Yang mengajarkanku arti dari perjuanganDan kamu...Yang menjadi alasanku untuk terus bertahan
Satu kata yang tepat untuk mendefenisikannyaYaitu sempurnaTidak ada alasan untuk tidak menyukainyaTapi perasaan tidak dapat di paksakan bukan?~~~"Salqueena Melody. Queena dimana dia?" Udah hadir belum?" tanya guru dengan kumis tebal dan kacamata yang bertengger di hidungnya, tidak lupa penggaris yang selalu ada di tangannya."Belum hadir Pak bambang,” jawab salah satu murid kelas IX 2, dia Adrian, ketua kelas di kelas itu dan guru tersebut adalah Pak Bambang, guru fisika di SMP Arven, ia termasuk guru paling killer di SMP itu.Tok Tok TokKetukan pintu mengalihkan semua perhatian siswa ke arah suara tersebut berasal. Tak terkecuali Pak Bambang."Permisi Pak, apa saya boleh masuk?" tanya siswa itu hati hati, dia tau, guru yang didalam itu adalah guru yang galak."Kenapa kamu terlambat? Saya kan sudah bilang berkali kali,
Orang yang selalu adaSenang ataupun susahSuka maupun dukaBahagia atau sedihItu baru bisa dipanggil sahabat~~~Bara? batinnya.Ia menarik kedua sudut bibirnya membentuk lengkungan indah, siapapun yang melihat bisa meleleh.Kenapa bara bisa ada di sini? atinnya lagi.Memang benar jika Queen menyukai Bara. Siapa yang tidak suka dengan seorang Albara Samudra. Hidung yang mancung, bibir yang merah ditambah mata yang indah, pahatan yang sangat indah. Juara umum menambah kesan Bara. Kapten basket di SMP Arven dan mantan ketua osis membuatnya terkenal di sekolah.Tapi siapa sangka, ternyata Bara sering bolos saat pelajaran tetapi tetap menjadi juara umum, ia sangat pintar. Aneh bukan, tetapi memang itulah yang terjadi.Eh tapi tung
Yang peduli belum tentu ada rasa kan?Bisa jadi dia cuma kasihan~~~Tidak sampai 2 menit Bara sudah sampai di UKS tentunya dengan pengikut setia di balakangnya. Stella memberikan tatapan tajam ke Regal dan Acha justru ia kembali mengambil kacanya. Tanpa babibu lagi, Bara langsung menganggkat Queen menuju parkiran."Dimana?" tanya Bara pada Stella. Stella yang di tanya mengerutkan keningnya dan bertanya, "maksudnya?""Dimana mobil?" tanya Bara lagi."Mobil itu di parkiran mobil, ini mobil juga ni Bar, masa lo gatau yang mana mobil sih?" ucap Stella menunjuk mobil mobil yang ada di parkiran itu."Ck, mobil lo mana?" Bara kesal, bisa bisanya dalam keadaan seperti ini Stella bercanda."Yaa bilang yang jelas dong, masa bicara setengah setengah, mana gue paham," ucapnya juga sama kesalnya seperti Bara.