Share

BAB 105

Lucca mengamatinya seksama. Memberinya kesempatan untuk balik memandangi Lucca dan melihat kalau lelaki itu baik-baik saja meski bekas memar di wajahnya masih terlihat. Diarahkan tatapannya ke tubuh Lucca dan melihat dari sela-sela kaos hitam yang dikenakannya ada perban yang melingkar di bahunya akibat luka tembak. Tanpa bisa dicegah, tangannya terulur sendiri menyentuh permukaan perban itu dengan sangat hati-hati dan meringis seperti bisa ikut merasakan peluru itu menembus lapisan kulitnya hingga tidak menyadari Lucca menikmati ekspresi khawatirnya.

"Panggilkan dokter Alice kemari," ucapnya pada Serafine dan menurunkan ponselnya membuat Abigail tersentak dan menarik tangannya menjauh. Merutuki kebodohannya sendiri.

Apa dokter itu yang akan mendapatkan kemarahan Lucca? Pikiran takutnya membuatnya tidak sadar diam saja saat Lucca menarik tangannya hingga terduduk di pangkuan Lucca membuatnya terkejut setengah mati.

"Apa yang kau—"

"Aku ingin sekali tahu apa yang sedang kau pikirka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status