Share

BAB 157

Abigail menggerang dalam tidurnya, berusaha menggapai selimut yang dia ingat menutupi seluruh tubuhnya sebelum tidur. Namun dia malah merasakan hembusan hangat di pipinya dan kehangatan lain yang melingkupinya. Rasanya terlalu nyaman namun dia jelas harus memastikan dengan membuka mata.

Hal pertama yang dilihatnya hanyalah tatapan lembut yang menyorot dari iris mata hijau milik suaminya, Lucca.

"Lucca—" ucapnya kaget. "Kau sudah pulang?"

Seingatnya Lucca mengatakan akan berada di Roma paling cepat selama empat hari jadi Abigail tidak menduga kalau suaminya malam ini akan menemaninya tidur.

"Seperti yang kau lihat, aku ada di sini."

Abigail menyadari jika Lucca sedang memeluknya dengan erat hingga Abigail bergelung dengan nyaman di sampingnya.

"Bagaimana urusanmu?"

"Aku sudah menyelesaikanya. Kau membuatku tidak bisa terlalu lama meninggalkan Napoli," ucapnya sembari tersenyum.

"Kalau begitu, selamat datang kembali di rumah," Abigail tanpa sadar tersenyum lebar membuat Lucca un
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status