Share

BAB 163

Paris, Perancis, 5 bulan kemudian,

Kondisinya lebih buruk dari yang dia perkirkan.

Abigail lebih sering muntah darah, tubuhnya harus dipasangi infus agar dia tidak semakin melemah, badannya mengurus meski wajahnya nampak menyiratkan kebahagiaan. Mungkin inilah yang disebut cinta sejati tanpa batas. Mencintai sesuatu yang bahkan belum dia temui namun rela memberikan nyawanya sekalipun agar mereka bisa hidup. Abigail tidak pernah bermimpi akan menjadi seorang ibu dalam kondisi seperti ini.

Mungkin jika dia tidak pernah berurusan dengan Lucca, tidak akan seperti ini keadaannya. Dia bisa menjadi seorang ibu seutuhnya dan memiliki keluarga yang normal.

Namun dalam hati terkecilnya, dia tidak bisa membayangkan jika lelaki yang menjadi ayah dari anak-anaknya bukan Lucca Alonzo.

"Kau melamun terus, sweetheart?"

Abigail tersenyum tipis sembari mendongak dan bertatapan mata dengan Nyonya Carla yang sedang mendorong kursi rodanya menuju taman aneka bunga miliknya yang luas. Salah satu tempat fa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status