Share

BAB 168

Abigail berusaha membuka matanya yang terasa berat. Tidak peduli sekalipun tubuhnya terasa sakit luar biasa. Dia tahu, ada yang sedang menunggunya bangun. Genggaman erat yang terasa diantara jemarinya membuktikan hal itu. Ah, suaminya pasti akan memasang wajah sangar dengan tatapan khawatir lagi karena dia untuk kesekian kalinya sejak kedatangannya ke Paris dan kalah telak tidak bisa mengubah keputusannya,pingsan lagi. Berada di antara rasa sakit yang mendera, menapaki jalan antara hidup dan mati seiring membesarnya perut yang dia lindungi dengan segenap hati dan kemampuan.

"Kenapa—" suara Lucca sarat akan keputusasaan setelah dia akhirnya mampu membuka mata dan menemukan tatapan suaminya. "Kenapa kau masih saja bisa tersenyum di saat seperti ini, Abi?"

Satu hal yang bisa melepaskan semua rasa lelah dan sakit yang Abigail rasakan selama hamil hanyalah karena Lucca sudah kembali ke sisinya meski tatapan matanya kadang seperti memohon agar Abigail mau memikirkan ulang keputusannya. Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status