Share

BAB 175

Jemarinya bergerak pelan di atas tuts piano. Lantunan irama menyesakkan hati menggema memenuhi ruangan. Sejak Abigail koma setelah melahirkan si kembar, Lucca lebih banyak berada di mansion menemani sembari memainkan piano agar suasana hatinya sedikit lebih tenang mengalahkan suara mesin pemantau tubuh Abigail yang sedikit mengganggunya.

Berharap, Abigail bisa mendengar suara hatinya melalui nada-nada yang dia mainkan. Berharap, Abigail akan merasa iba padanya yang menderita lalu bangun untuk memeluk dirinya yang kesepian.Tapi, sebulan berlalu, Abigail masih saja terbaring di sana.

Alice bilang, keadaan Abigail stabil meski dia belum bangun. Mungkin istrinya butuh istirahat yang lebih lama setelah apa yang dia alami selama ini dan dia akan menunggu kapapun istrinya siap untuk bangun selama apapun itu asal dia tidak ditinggalkan.

Untuk sesaat jemarinya terhenti, alunan nadanya menghilang. Lucca menatap tubuh Abigail yang terbaring dengan perasaan rindu tidak terhingga. Ingin menceritak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status