Share

BAB 179

Abigail tidak pernah menyangka jika dia akan kehilangan salah satu anaknya meski saat hamil dulu resiko kehilangan mereka memang cukup besar. Tetap saja sebagai seorang ibu, kehilangan salah satu anaknya memberikan pukulan tersendiri yang membuat dadanya sakit seperti terhimpit batu. kenapa setelah bangun, dia malah bertemu dengan anak lelakinya dengan kondisi seperti ini. Terduduk sembari menangis memandangi sederet nama yang tertera di batu nisan dengan Lucca yang memeluknya dari samping.

Tangisannya bukan saja karena dia seorang ibu yang kehilangan anaknya tapi juga tangisannya karena alasan lain yang tidak bisa dia mengerti. Dadanya terasa begitu nyeri. Rasa kehilangan itu menyeruak begitu saja.

Abigail menutup mulutnya dengan tangan, tertunduk sembari menangis yang coba dia tahan. Untuk rasa sakit dan kehilangan yang begitu dalam.

"Dia pasti bahagia di sana," lirih Lucca.

Abigail menangis, Lucca menariknya merapat ke dada hingga Abigail bisa menangis di sana. Digenggamnya era
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status