Share

BAB 169

Lucca mengangkat kepala dan berucap lirih, "Aku belum siap jika sesuatu terjadi padamu."

Abigail tersenyum, "Jika memang sudah takdirku seperti itu maka berjanjilah untuk menjaga mereka agar tetap aman. Jangan biarkan ada orang yang akan mencelakakan mereka. Pastikan itu dengan nyawamu sendiri."

Lucca menundukkan kepala, mengecup punggung tangan Abigail. "Kau benar-benar mampu membuatku tidak berdaya."

Abigail tersenyum, "Semua akan indah pada waktunya."

Lucca bergeming, membuat keheningan diantara mereka yang terasa panjang dan tidak berujung. Diantara keputusasan juga harapan. Untuk pertama kalinya Lucca berharap Tuhan mendengar rasa putus asanya dan mengabulkan harapannya.

Sekali ini saja.

******

"Ah, rasanya segar sekali."

Abigail menengadahkan wajah ke arah sinar matahari sore yang menerpa wajahnya setelah beberapa minggu hanya terbaring di kamar. Semilir angin yang lembut meniup beberapa helai rambut panjangnya.

"Hal sederhana seperti jalan-jalan di taman seperti ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status