Share

SKBUS-27

Nasi yang Joko kunyah pagi ini rasanya sangat sulit dia telan. Dia merasa seperti sedang memakan beling.

Joko yang dulu biasanya makan sederhana di rumah bersama Lastri tapi kemudian makan enak di warung nasi padang, kini harus makan hanya dengan garam. Bukan garamnya yang membuat hati Joko kini merasa miris, tapi pikirannya yang tak bisa menghilangkan rasa bersalahnya pada Lastri. Kini dia mengingat bagaimana dia membiarkan Lastri makan hanya dengan sepotong telur dan sedikit nasi setiap hari, sedang dia enak-enakan makan di luar secara diam-diam.

Penyesalan itu memang selalu datang di akhir. Apa yang dulu kita sia-siakan bisa saja di masa depan akan menjadi hal yang paling kita rindukan. Apalagi, perasaan berdosa itu akan selalu ada di setiap kita mengingat bahwa kita sudah melukai seseorang dengan ucapan atau tindakan kita.

Netra Joko kini melirik ke arah Surti yang masih sibuk dengan kuku-kukunya. Perempuan yang baru sekitar seminggu menjadi istrinya itu sangat berbeda dengan La
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status