Share

Episode 04

"Jadi tidak ada satupun dari mereka yang memahami perasaanku? Aku tidak bisa melakukan ini terus sendirian lebih lama lagi. Aku harus mencari pengganti diriku yang akan memimpin Hokkaido Group." Kata tuan Jackson kecewa.

"Mereka semua masih sangat muda, pak." Kata tuan Warren.

"Tapi aku yakin aku bisa melihat mana dari mereka yang pantas mengantikan diriku dengan melihat mereka hidup bersama dan saling membutuhkan." Kata tuan Jackson.

"Baik pak." Jawab tuan Warren.

"Pastikan kau bujuk mereka supaya datang ke pernikahanku, akan ada banyak orang yang mengawasi kita pada hari itu." Kata tuan Jackson.

Ia sendiri sedang mencari penerus bagi kerajaan bisnisnya, Hokkaido Group, dan meski mereka masih muda, ia yakin ada salah satu yang bisa melakukannya. CEO Jackson lantas berpesan pada tuan Warren untuk bisa memastikan mereka datang di acara pernikahannya itu.

Demi menjatuhkan Hokkaido Group, kompetitor mereka memang melakukan segala cara. Termasuk menyebarkan gosip buruk tentang ketiga cucu CEO Jackson ke media. CEO Jackson sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan hal tersebut karena yang ia lakukan hanyalah tinggal membeli perusahaan media yang bersangkutan untuk membungkam mereka. Namun tetap saja ia khawatir, apabila ketiga cucunya tidak segera memperbaiki sikap mereka, cepat atau lambat mereka akan masuk ke jurang kehancuran, dan akan berimbas pada Hokkaido Group. Itu sebabnya dia ingin agar mereka datang ke acara pernikahannya.

"Aku mengerti pak." Kata tuan Warren.

"Jadi tidak ada satupun dari mereka yang memahami perasaanku? Aku tidak bisa melakukan ini terus sendirian lebih lama lagi. Aku harus mencari pengganti diriku yang akan memimpin Hokkaido Group." Kata tuan Jackson kecewa.

"Mereka semua masih sangat muda, pak." Kata tuan Warren.

"Tapi aku yakin aku bisa melihat mana dari mereka yang pantas mengantikan diriku dengan melihat mereka hidup bersama dan saling membutuhkan." Kata tuan Jackson.

"Baik pak." Jawab tuan Warren.

"Pastikan kau bujuk mereka supaya datang ke pernikahanku, akan ada banyak orang yang mengawasi kita pada hari itu." Kata tuan Jackson.

"Aku mengerti pak." Kata tuan Warren.

Tuan Jackson sendiri sedang mencari penerus bagi kerajaan bisnisnya, Hokkaido Group, dan meski mereka masih muda, ia yakin ada salah satu dari mereka yang bisa melakukannya. CEO Jackson lantas berpesan pada tuan Warren untuk bisa memastikan mereka datang di acara pernikahannya itu.

Demi menjatuhkan Hokkaido Group, kompetitor mereka memang melakukan segala cara. Termasuk menyebarkan gosip buruk tentang ketiga cucu CEO Jackson ke media. CEO Jackson sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan hal tersebut karena yang ia lakukan hanyalah tinggal membeli perusahaan media yang bersangkutan untuk membungkam mereka. Namun tetap saja ia khawatir, apabila ketiga cucunya tidak segera memperbaiki sikap mereka, cepat atau lambat mereka akan masuk ke jurang kehancuran, dan akan berimbas pada Hokkaido Group. Itu sebabnya dia ingin agar mereka datang ke acara pernikahannya.

Gebbie hendak pergi bekerja, dengan jalan yang sempoyongan karena masih setengah mengantuk, ia tak sengaja lewat di sebuah bengkel yang sedang ribut, hingga membuatnya berhenti berjalan dan melihat.

"Astaga, mereka kenapa ribut di sana, mereka menghalangi jalanku saja!" Keluh Gebbie.

Di bengkel itu adalah tempatnya Jimmie bekerja, Jimmie melihat ada seorang customer, blogger, yang menyalahkan pemilik bengkel atas kerusakan pada mobilnya, yang sebenarnya disebabkan karena ulahnya sendiri.

"Sudah berapa kali ini, aku harus menservis mobilku lagi?" Protes customer.

"Kau akan menyulitkan kami, kalau kau terus bertingkah seperti ini." Kata pemilik bengkel.

"Ini kan bukan salahku! Brengsek!" Bentak customer.

Jimmie yang melihat hal itu lalu bertanya pada karyawan bengkel lainnya.

"Kenapa dia?" Tanya Jimmie.

"Astaga orang itu lagi! Dia itu adalah blogger. Mobilnya perna di modif tapi dia berusaha menyalahkan kami." Kata karyawan bengkel.

Hal tersebut sudah terjadi berulang kali dan pemilik bengkel terpaksa menurutinya karena blogger tersebut mengancam akan menulis review buruk apabila kemauannya tidak dituruti.

"Entah sudah berapa kali ini dia melakukannya, dia terus mengancam akan menulis review buruk di blog-nya." Ucap karyawan bengkel.

Tanpa diduga Jimmie masuk ke salah satu mobil yang ada di sana lantas menabrakkannya ke mobil si blogger itu.

Melihatnya jelas membuat blogger tersebut kesal dan marah-marah.

"Hei...hei!!! Siapa kau?!" Teriak blogger itu.

"Kau mau mati?" Ucap Jimmie.

"Tidak juga! Apa katamu? Apa kau tau seberapa mahal mobil ini?" Bentak blogger itu sambil menarik kerak baju Jimmie.

"Aku tahu lebih banyak tentang harga mobil daripada kau! Aku akan bayar semua biaya servis mobil ini." Kata Jimmie pada pemilik bengkel.

"Jimmie...." Kata pemilik bengkel.

Dengan enteng Jimmie mengatakan bahwa ia akan membayar semua biaya kerusakan yang ada asalkan si blogger mau meminta maaf kepada pemilik bengkel.

"Perbaiki saja, tapi sebagai gantinya kau harus minta maaflah padanya, dan jangan pernah kembali lagi kesini memamerkan tingkahmu ini!" Kata Jimmie pada blogger itu.

Setelah keributan itu selesai Gebbie barulah melanjutkan perjalanannya melewati area bengkel itu dan sempat berpapasan dan saling menatap dengan Jimmie, namun Jimmie berlalu begitu saja dengan mobil Lamborghini merah miliknya.

"Astaga dia benar-benar tampan sekali, tapi dia dingin sekali, apa yang aku pikirkan." Celoteh Gebbie.

Sementara ia berjalan ponselnya berdering.

"Siapa yang menelepon?" Gumam Gebbie.

Belum sempat Gebbie berkata Halo, orang yang menelepon langsung bicara panjang lebar dan membuat Gebbie mengerutkan keningnya.

"Dimana kau? Aku butuh bantuanmu, sepertinya saat ini adalah saat yang tepat untuk kau membalas Budi baikku padamu, segera datang ke tempat yang aku beritahukan padamu, aku akan segera mengirim lokasinya. Pastikan untuk segera datang, aku menunggumu."

Tit...tit...tit... Telepon berhenti.

"Ah sial! Orang itu bahkan tidak memberi aku kesempatan untuk berbicara!" Keluh Gebbie.

Gebbie segera pergi ke lokasi yang di kirimkan padanya sambil terus mengeluh dalam hatinya.

Baru saja Gebbie sampai dan belum sempat berbicara Mike sudah menarik tangannya.

"Ikutlah denganku sekarang." Kata Mike serius.

"Apa-apaan ini? Bantuan apa yang kau perlukan dariku?!" Keluh Gebbie.

"Aku tidak punya waktu menjelaskan apapun padamu, kau akan tahu nanti." Kata Mike menggenggam erat tangan Gebbie.

Mike membuka pintu itu dan seketika membuat acara itu berhenti dan semua mata terkejut melihat Mike datang sambil mengandeng tangan Gebbie sedangkan Marthen memperhatikan mereka dari kejauhan. Lalu salah seorang gadis dengan gaun panjang dan mewah mendekat ke arah Mike.

"Mike, siapa gadis jelek ini?" Tanyanya pada Mike sambil menatap jijik Gebbie.

Gebbie terkejut bukan main mendengar ucapan gadis itu.

"Melisa, duduklah! Kau akan segera tau." Kata Mike.

Segera Mike menarik tangan Gebbie ke atas panggung.

"Tunggu!" Panggil Melisa.

Namun Mike tidak mendengarkannya.

"Apa yang sedang coba kau lakukan?" Tanya Gebbie.

Bersambung...πŸ‘‰

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status