Share

59. BERDEBAR

Senyum datar Ruth pupus, ia kembali memandang lurus ke pintu besi di hadapannya. "Aku sudah bilang, 'Mbak, saya ini istrinya Pak Hizkia Perkasa Alamsyah', eh... tidak digubris," kesal Ruth mengingat bagaimana ia harus menunggu sambil menggendong Elkana yang beratnya telah lebih 10 kilogram itu. "Resepsionis tidak beri izin. Tapi maklum juga sih, katanya demi keamanan dan kenyamanan tamu yang menginap," papar Ruth panjang lebar.

Hizkia memandang cermat ekspresi istrinya. Senyum samar tercetak di wajah tampan itu.

"Berapa lama menunggu?" tanyanya.

"Satu atau satu setengah jam itu," jawab Ruth menoleh ke Hizkia lagi.

Dilihat oleh istrinya, Hizkia kembali menatap ke depan. "Besok aku komplain ke manajer hotelnya," cetus Hizkia.

"Nomor kamu dari sore ngga aktif," keluh Ruth mencebik. "Baru dipanggilan terakhir nyambung," tambahnya.

"Iya sore tadi low batrai. Tapi, mereka bisa hubungi ke kamarku. Sedari tadi aku di kamar."

Hati Hizkia sebenarnya belum berbaikan dengan Ruth, tetapi i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Shifa chibii
wkwkwkk...papa El,,,papa El ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status