SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 35By : Desy Irianti"Kok kamu begitu bicaranya!""Begitu gimana? Bagian mana yang salah?"Menurutku tidak ada yang salah dari ucapanku, lebih baik aku bilang langsung daripada aku bilang memakai kata manis yang tidak dia mengerti, entah pura-pura tidak mengerti."Maksud kamu sok gimana? Kita juga tidak tahu kan inti dari masalah mereka. Kita hanya jadi penonton tadi malam, Kak Anggi juga belum ada mengeluarkan kata-kata terkait masalah mereka.""Mungkin saja dia masih merangkai kata-kata yang bagus!" "Kamu ya, Han. Tidak pantas kamu menuduh kakak ipar kamu sendiri seperti itu!"Aku rasa aku tidak menuduhnya, tapi aku yakin memang iparku ini biang masalahnya. Untuk apa dia pergi dijemput teman cowoknya kalau tidak ada apa-apa.Hanya menunggu waktu saja semua ini akan terungkap. Sepandai-pandainya istri menyembunyikan kebusukan pasti akan tercium juga oleh suami. Suami juga begitu. Insting suami istri itu tidak bisa di bohongi."Aku tidak menuduh! Kalau ak
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 36By : Desy Irianti"Kenapa kamu melihatku seperti ini? Salah ucapanku?" Tatapan sinisnya di buang ke bawah, tertunduk malu setelah aku sindir kakaknya yang sangat terlalu.Orang tuaku selalu mengajarkan untuk ngerti etika di rumah orang, apalagi kita menginap di rumah orang lain meskipun itu saudara kita sendiri.Usahakan bangun sama dengan pemilik rumah, bantu pekerjaan yang sedang dia kerjakan, setidaknya buat dia merasa senang dengan kehadiran kita bukan menjadi beban buat dia di rumahnya."Tolong kamu bangunkan, Mas. Kamu sudah mau berangkat, aku juga tidak lama lagi mau berangkat. Apa mau aku kunci dia di dalam rumah satu harian?"Aku yang sambil merapikan meja makan, membereskan piring kotor, sambil menunggu Mas Firman selesai makan."Firman, Kakak minta satu kunci cadangan!" Terdengar suara Kak Anggi yang sedang berbicara dengan adiknya."Aku tidak pegang, Kak. Semua kunci Hana yang pegang."Memang semua aku pegang, tidak satupun kunci aku berika
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 37By : Desy IriantiDi dalam mobil dengan seorang laki-laki yang tidak aku kenali, kebetulan kaca mobil terbuka dengan lebarnya. Jelas, aku lihat wajah Kak Anggi yang begitu ceria.Beberapa detik mobil itu melewati rumah Ibuku, di saat aku berdiri di depan teras. Kak Anggi tidak melihatku tapi aku melihatnya dengan begitu jelas."Bukannya dia bilang tadi dia mau pergi jam 10? Apa karena sudah tidak ada orang di rumah?" gumamku dalam hati.Luar biasa kamu, Kak. Tega kamu membohongi suami kamu yang sangat mencintai dengan tulus. Masih mau mempertahankan rumah tangganya untuk baik-baik saja."Han, kok bengong? Sudah berangkat, nanti ketinggalan." Ibu menepuk pundakku."Iya, Bu."Dengan mengendarai motor, aku pergi kerja dengan hati yang bertanya-tanya. Banyak sekali pertanyaan yang ada di benak. Tidak boleh juga aku menuduh Kak Anggi yang salah, aku tidak pernah tahu bagaimana di dalam rumah tangga mereka. Kenapa istri berbuat seperti ini kalau tidak ada se
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 38By : Desy IriantiDiam! Diam terus di situ. Berdiri tegak, menunduk, tak bersuara. Itulah kamu, Mas.Aku ini istri kamu, Mas. Ada anak yang hidup di perut aku. Tapi, seakan kamu tidak menyadari keberadaan kami. Mau sampai kapan keributan dalam rumah tangga kita."Akhhhhhhh!" Teriakku keras. Aku meluapkan kekesalanku yang tertahan di dalam hati. Aku luapkan di depan suamiku yang entah apa yang di pikirannya.Teruslah bela saudara kandungmu itu, sampai hati kamu membiarkan aku setelah aku masih mau hidup bersamamu di saat kau menikahiku karena terpaksa. Orang tua sebagai alasan, bahkan kamu tidak mencintaiku karena memang sudah ada perempuan lain yang membuat kamu nyaman sebelum menikah denganku.Aku menangis sejadi-jadinya. Tak tahan rasanya hatiku ini. Awalnya aku tidak berharap cepat untuk bisa hamil anak ini. Tapi, Allah kasih rezeki di saat aku tidak menginginkannya. Tidak mungkin aku sia-siakan, harus tetap aku jaga sampai kapanpun.Terus mengalir
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 39By : Desy Irianti"Alhamdulillah, akhirnya pergi juga!" sindir dengan jelas.Sungguh sangat senang rasanya, memang aku menginginkan iparku pergi dari sini. Bukan aku tidak punya hati, seharusnya dia memang harus pergi dari sini.Semua rumah tangga pasti akan mengalami banyak masalah, aku tahu itu. Sama halnya dengan Kak Anggi, aku pun banyak masalah dengan Mas Firman.Setelah suami istri itu pergi, Mas Firman menutup pintu rumah. Kutinggalkan saja gelas kotor bekas teh mereka tadi, malas aku membereskannya. Lebih bagus aku kembali ke kamar.Hubungan kami yang kaku dari awal masih saja kaku sampai sekarang. Tak ada basa basi yang dilontarkan suami ke istri. Sekedar bilang sayang, atau apapun yang sejenisnya. Tiap hari kami tidak luput dari pertengkaran, sebagai istri aku masih berharap kalau suamiku ini bisa menjadi suami yang baik. Kata cerai yang selalu datang ketika emosi yang merajai pikiranku. Tapi, dia tidak pernah membalas dengan mengucapkan kata
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 40By : Desy Irianti"Mas tidak bisa ninggalin kamu dalam keadaan seperti ini!""Aku tidak apa-apa, Mas. Kamu pergi saja." Aku berusaha meyakinkan Mas Firman kalau aku masih baik-baik saja. Andai bisa aku lihatkan kepingan-kepingan hatiku yang mungkin saja sudah tidak berbentuk lagi sekarang ini.Entah masih berfungsi atau tidak, aku juga tidak tahu. Belum bisa aku rasakan diperlakukan layaknya istri yang di cintai, masih tetap aku hargai Mas Firman sebagai suami.Tidak ada pangkat tertinggi yang dimiliki suami jika sudah pulang ke rumah, dan istri yang baik harus tetap melayani suami. Aku tahu begitu banyak salah yang kuperbuat selama menjadi istri Mas Firman, mungkin ini balasan yang harus aku terima."Mas akan pergi dari sini jika kamu sudah baik-baik saja! Setidaknya kamu lebih tenang.""Bagaimana mungkin aku bisa baik-baik saja, Mas! Coba kasih tahu aku bagaimana caranya!""Han, Mas minta maaf! Ini semua salah Mas. Jadi laki-laki pecundang yang tidak
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 41By : Desy IriantiJiwa kepoku meronta-ronta, ingin sekali rasanya kaki ini melangkah masuk ke dalam, ingin tahu apa yang terjadi di dalam sana."Ma, maafin Anggi, Ma."Terdengar lagi suara Kak Anggi minta maaf pada Mamanya. Jelas suara ini terdengar di telinga. Aku yang tidak jauh berdiri dari pintu dan pintu itu terbuka dengan lebarnya. Angin yang membawa suara itu keluar.Bukan aku saja yang terkejut dengan suara yang bercampur tangisan. Amel dan Aliya anak Kak Anggi tidak kalah terkejut dari aku. Mereka berdua langsung menuju arah suara. Amel dan Aliya berdiri di depan pintu dengan mata mengarah ke dalam.Hatiku ingin sekali mencari tahu apa yang terjadi. Tapi kaki ini berat sekali untuk melangkah. Aku takut dengan kehadiranku menjadi tambah masalah.Tak berpikir panjang lagi, kuberanikan diri untuk mendekati Amel dan Aliya yang berdiri di depan pintu. Mereka berdua menjadi sandaran penutup tubuhku, dan mataku berusaha melihat keadaan di dalam.Tidak
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 42By : Desy IriantiPrakkkkkAku banting pintu kamar saat hendak menutup, sengaja aku melakukan itu. Kesal dengan Mas Firman yang bilang dia sudah nunggu 10 menit diluar. Sehatnya gak pikirannya itu?Sampai tengah malam aku di rumah sendiri, jelas aku tidur. Tidak ada guna menunggu dia yang habis ketemuan dengan pacarnya. Kusambung tidur lagi. Malas aku berdebat dengan suami yang tidak punya pikiran.*****"Kamu sudah dapat kabar, Mas?" tanyaku pertama pada Mas Firman.Walaupun aku masih kesal dengannya, tetap saja mulutku tak bisa menahan untuk menyapanya."Kabar apa?"Sepertinya Mas Firman belum dengar masalah kakaknya dipulangkan ke rumah Mamanya."Apa belum ada yang telpon kamu, ya?""Belum, kabar apa rupanya?""Kak Anggi dan Mas Yusuf semalam ke rumah Mama. Mas Yusuf menceraikan Kak Anggi!"Terlihat wajah yang terkejut dan sedih. Mungkin terkejut seperti aku saat pertama kali mendengarnya. Walau bagaimanapun dan seburuk apapun kelakuannya itu tetap