Share

Butuh Menenangkan Pikiran

POV DEWA

***

"Buka mulut anak cantik," ucapku, seraya mendekatkan sendok plastik pada mulut Davina.

Davina yang tengah duduk anteng memainkan boneka teddy bear kecil, menurut. Dia membuka mulutnya. Lantas segera aku menyuapinya bubur bayi buatan tangan Bu Titi.

Entahlah. Menyuapi Davina menjadi kesenangan tersendiri bagiku. Apalagi, Davina selalu lahap, dengan makanan khusus bayi yang Bu Titi buatkan untuknya. Aku selalu semangat menyuapinya. Baik makan pagi, siang, makan selingan camilan buah atau biskuit.

Bukan hanya menyuapi makannya. Mengganti diapersnya. Membuat susu formula, yang sejak 40 hari dia lahir, menggantikan ASI dari Mamanya. Memakaikannya pakaian. Tidur bersamanya dan terbangun tengah malam, karena dia selalu bangun untuk kembali menyusu.

Semua itu seakan menjadi hal baru yang menyenangkan. Aku jadi tak betah lama-lama di kafe. Aku selalu ingin cepat pulang. Aku selalu merindukan senyum dan tawa putri kecilku. Bahkan dalam satu minggu, aku hanya satu kali pergi mengont
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status