Share

SEVEN OWNERS
SEVEN OWNERS
Penulis: Coklat greentea

Seven owners - 01

HAI? its me linzy baby hazela, aku tahu ini tak penting tapi biarkan aku menceritakan tentang bagaimana keadaan ku secara singkat. saat ini sedang musim panas dan aku merasa kulitku seperti wagyu steak yang akan siap disantap. dan saat ini aku menghabiskan waktu yang tak lain tidur, membaca buku, dan menghabiskan lima permen kapas dalam sehari, sstt...  jangan bilang ini pada ibuku atau dia akan menutup semua tempat permen kapas disini. membicarakan tentang ibuku aku sangat merindukannya, masakannya, dongeng sebelum tidur, serta kiss and hug, hey jangan bilang aku seperti anak kecil. karena aku harus jauh dari keluarga ku saat aku sekolah dasar disaat itu juga aku tidak begitu siap untuk berjauhan darinya. ayahku yang menyuruhku untuk bersekolah disini new york dan kini aku baru menginjak satu sekolah menengah pertama. ibuku selalu tak berhenti menanyakan kabar ku serta keadaanku disini. seharusnya tak ada yang perlu dikhawatirkan dari ku. aku merasa sangat baik baik saja bahkan semua orang terasa friendly dan humble padaku. ah tangan ku sangat pegal mungkin aku akan melanjutkan menulis blog ku nanti. see u aku harap kalian juga bahagia.. 

                           

❀✿ ❀✿

waktu sudah menunjukkan pada jam istirahat, yang untuk sementara para siswa ataupun guru menjeda untuk kegiatan belajar maupun mengajarnya. hingga dijam seperti ini biasanya siswa akan pergi ke pepustakaan atau pun kantin untuk mengisi perut mereka. berbeda dengan linzy yang terlihat masih terhanyut dalam lamunan sembari menikmati angin dari luar jendela yang membelai wajah dan rambut hitam pekatnya. hingga sebuah kerusuhan terdengar diambang pintu kelas. gadis itu menoleh pada sumber suara hingga ia mendapati enam orang disana yang tengah menatapnya dengan mengernyitkan keningnya dan bahkan ada yang berkacak pinggang 

''ngapain masih disini zy? kita udah mesenin kamu makanan dikantin, tapi kamu gak dateng dateng,'' ujar salah satu dari mereka

 dan kini ia mulai menghampirinya dengan beberapa makanan ditangannya serta satu botol minum air mineral                                                                     

''Kamu belum makan zy, makanya aku bawain buat kamu,'' ujar gadis berambut sebahu dengan menyerahkan makanannya dimeja miliknya, melihat hal itu linzy mengucapkan terimakasih serta mengulas senyumnya lebar himgga terlihat lesung pipinya. sejujurnya ini bukan sekali atau dua kali mereka memperlakukannya seperti ini. ia merasa menghangat saat berada bersama mereka

dan salah satu pria  yang terlihat baru mengganti baju basketnya dengan seragamnya kini merangkulnya hingga linzy telihat sedikit meronta meronta. dan mereka pun ikut tertawa melihat tingkah keduanya, serta gadis disebelahnya pun mengambil makanan yang ia bawa dari kantin tersebut dan memasukanya kedalam mulut linzy     ''lain kali kalo bosen jalan bilang, gue sangat siap kok seret lo kekantin. '' godanya yang mengundang tawa teman teman yang lain

linzy mengerucutkan bibirnya, dan memukulnya pelan                                                                                          

''theo! Yang ada pas sampe kantin zy bisa jadi kuyang. Sisa organ zy udah kegesek pas theo seret ke jalan aspal'' balasnya sembari mengunyah makanan dimulutnya, serta mengambil makanannya sendiri dimeja untuk disantapnya kembali. 

Linzy sudah terlanjur nyaman disini. Dan sangat diterima dan juga dicintai, andai, andai saja ini kota kelahirannya dan ia sedang tidak menjalani pendidikan di negeri kelahiran orang lain, ia akan memilih bersama dengan mereka saja setiap detik, tak peduli jika mereka semua sudah memiliki kekasih, hey aku yang pertama mengenal mereka, itulah yang selalu linzy akan katakan jika ada yang bertanya,

"Emangnya organ tubuh lo terbuat dari sterofoam apa gimana sih zy? Ya kali Kegesek dikit langsung jadi salju saljuan", ujar pria dengan permen dimulutnya

Linzy menarik tangan pria tersebut bermaksud akan menggigitnya geram namun tak mau kalah pria tersebut menarik tangannya dan juga mengikuti tingkah linzy yang mencoba menggigit lengannya.

Hingga tak berlangsung lama linzy berhasil menghabiskan makanan yang dipesannya. Walaupun ia dari awal sudah kenyang karena sudah menyantap bekal pagi yang dibawa oleh theo maupun frisly, gadis yang tadi membawa makanan untuknya saat dikantin, bayangkan saja dua porsi kotak makanan yang lumayan banyak harus ia santap sendiri apalagi linzy sangat jarang sekali sarapan dipagi hari, entah dari dulu ia memang tidak menyukai sarapan sebelum berangkat kesekolah. Sangat tidak berselera katanya.

Tentang theo dan frisly, keempat teman lainnya saat ini seperti althaf, sharon, joe, serta zweitson tingkahnya juga tak kalah uniknya.

Frisly yang berperan seperti kakak perempuan, theo yang selalu tak pernah berhenti menggodanya, althaf yang sering menjemput dan mengantarnya pulang dengan mobilnya ya walaupun bukan dia yang membawanya, sharon dan joe yang selalu berlomba datang pagi hanya untuk duduk di samping linzy serta zweitson pria playboy seantero sekolah, ya semua orang sudah tahu tentang itu namun entah mengapa masih banyak saja perempuan yang ingin memilikinya meskipun tahu dia bukan menjadi satu satunya. Ah mungkin karena rupanya. Karena dari keempat pria ini memang zweitson dengan pesona yang tak terbantahkan. Meskipun begitu dia menjadi orang pertama yang selalu siap membantu linzy, sahabatnya saat dibutuhkan bahkan saat linzy tak membutuhkan sesuatu zweitson selalu menawarkan diri untuk membantunya, sudah tahu tidak ada yang perlu dibantu. Namun pernah saat itu zweitson memaksa linzy untuk membantu dia apapun itu. Dan tentu saja linzy menolak karena memang tak ada yang harus dibantu. Namun zweitson tetep kekeh, hingga matanya menangkap tas abu abu miliknya dan mengeluarkan semua buku diatas meja, membuka satu persatu buku tersebut dan kalian tahu? Ya dia mengerjakan semua tugas tugas yang dilantarkan oleh linzy, ralat semua mata pelajaran. Entahlah pria ini bisa dikatakan apa, dibilang buruk pun juga tidak. Dibilang baik pun ia buruk karena tidak  bisa sekali setia pada satu gadis.

Entahlah.

Linzy membersihkan sampah makanannya untuk segera dibuang sebelum kegiatan belajar dimulai kembali, namun dihentikan oleh zweitson yang sudah mengambil alih sampah makanannya

"Gue aja! ", linzy menggeleng kan kepalanya ia tidak terlalu suka pria itu memperlakukannya seperti ini. Ia merasa tidak enak! Namun saat linzy bertanya hanya jawaban yang tak masuk akal yang ia dapatkan kamu anak kecil dan kamu harus dimanjakan.

Pria tersebut sudah pergi dan membawa sampah makanannya keluar. Ah apa ini yang dinamakan keberuntungan yang sangat berlebihan, mereka semua bahkan tak pantas disebut teman atau sahabat melainkan keluarga

"ayah gue mau ngurus bisnis kejepang, lo semua gue undang malem ini nginep ke istananya theo leonardo!  ", seru theo

"Tanpa lo undang kita juga dateng. ", sela sharon

" gue juga mau ngelanjutin game kemaren, nanggung banget padahal tapi si zweitson malah nelfon gue nyuruh pulang buat belajar. Emang, dia suka banget liat gue menderita", timpah joe dengan wajah suramnya hingga sebuah ia merasakan sebuah tangan menyentuh pundaknya

"Joe! gue kasian ama lo setiap ada pengulangan materi kepala lo cosplay jadi kipas angin yang kepalanya dipencet muter kanan kiri! Bikin adem engga yang ada pengen gue tarik tombol muternya kalo bisa gue pantek tuh leher ", balas zweitson yang sudah kembali dari luar. Dan medapati joe yang sedang membicarakan dirinya

Melihat ekspresi joe yang diam seribu bahasa membuat keenam temannya tertawa termasuk sharon dengan tawanya yang nyaring, dia memang suka melihat joe ternistakan seperti ini oleh temannya.

Linzy yang mengingat ajakan theo, mengangkat suaranya dengan ragu

"Kalian duluan aja ya, zy ada tugas kelompok sama valen sama yang lain juga nanti. Tapi kalo udah selesai zy siap siap mau rapihin baju sama perlengkapan lain. Tapi zy agak telatan ga masalah kan?.

Theo dengan cepat menggelengkan kepalanya tak setuju

"Gak! Nanti pulang sekolah gue ngomong sama valen buat minta bagian tugas yang harus lo kerjain. Nanti kita kerjain bareng masalah perlengkapan lo semua udah sedia dirumah gue, perlengkapan mandi, baju, pakaian dalem udah gue siapin buat lo semua. Tinggal pilih aja ukuran ukuran kalian", semua mengangguk setuju

" iya apalagi appartemen kamu jauh dari kita kan zy, biar nanti zweitson bareng kamu aja ya berangkatnya ", timpah frisly yang dibalas anggukan oleh zweitson

Althaf yang mendengar hal itu membelalakan matanya, dan menatap tajam kearah frisly

" gue aja, gue yang biasa berangkat pulang bareng dia fris. Iya kan zy?", ujar althaf menatap kearah linzy dengan puppy eyesnya

"Udah udah! Biarin zy selesain tugas kelompok zy dulu. Ini tanggung jawab zy. Nanti selesai zy langsung kerumah theo. Ga perlu ada yang jemput zy, kalian tunggu aja disana", semuanya mengangguk lemah serta althaf dan zweitson yang terdiam namun tidak dengan tatapan serta kaki mereka yang saling beradu. Ya mereka saling menyalahkan

                                   •••

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
awal yang bagus.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status