Share

25. Dua pilihan mutlak

Senyum Eva tak kunjung luntur sejak mendengar ucapan Andra. Ia merasa hubungannya dengan suaminya itu akan berjalan lancar karena pria itu sudah mulai menyukainya. Ia menatap dirinya di cermin kamar mandi, wajahnya terlihat berseri-seri. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasa jutaan kupu-kupu menghiasi harinya. Tentu saja, karena sebelumnya Eva tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Padahal ia mengira akan selamanya hidup sendiri. Tapi siapa sangka, ia malah dipertemukan dengan pria semacam Andra.

"Eva, cepat. Saya juga mau ke kamar mandi," kata Andra dari luar.

Eva mengerucutkan bibirnya. Baru saja ia memikirkan sesuatu yang baik tentang suaminya itu. Semuanya langsung dihancurkan dengan kalimat dingin tersebut. Eva menyambar handuk dan mengusap wajahnya. Ia keluar dari kamar mandi dengan wajah masam.

"Makanya bangun tuh yang pagi!" kata Eva dengan ketus.

Andra menatap Eva dengan sorot tajamnya. Ia melipat kedua ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status