Share

Kerjasama

Alhamdulillah, sudah kesekian kalinya emak mengucap syukur. Air mata beliau  tak terbendung lagi, setelah aku membacakan pesan kak Lestari kepada emak. 

"Emak boleh ngomong sama, Lestari?" Emak mengucapkan kalimat yang sedari tadi tidak aku pikirkan. Ku anggukkan kepala, tanda setuju. 

Tuut 

Tuut

"Assalamualaikum, Mak." Suara yang sangat kami rindukan, terdengar dari seberang telepon. 

"Le, Taufik, anaknya Emak." 

Terdengar Taufik terisak, membuatku harus menghapus air mata di pipi untuk kesekian kalinya. 

"Alhamdulillah sehat, Mak. Emak disana sehat?" 

Tidak terdengar suara apapun, kecuali suara tangis emak yang semakin keras. 

"Mak," ucapku setelah beberapa detik emak masih saja menghapus air matanya. Kuelus pundak emak, yang semakin ringkih. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status