"Hani, kaukah itu?" ulangnya membuat sang suami sadar."Kamu mengingatku?" Ryu kembali bertanya.Leona mengangguk. Ryu pun menggeser bokongnya, supaya dia bisa duduk di ranjang sang istri. Dia pun memeluk tubuh istrinya setelah sekian lama dia rindukan. Tangis haru mewarnai pagi itu."Syukurlah kamu sudah sembuh," ujar Ryu seraya membelai wajah sang istri.Mendengar suara tangisan membuat kedua bocah kecil itu terbangun. Rayyan langsung berhambur memeluk tubuh sang Mami."Mamiii," teriaknya diiringi isak tangis.Leona membelai putra sulungnya."Sudah, laki laki, tidak boleh menangis, nanti tidak ganteng lagi dong. Sekarang, Iyan sama dedek mandi dulu ya sama suster, nanti boleh peluk Mami lagi, oke," ujr Ryu.Rayyan pun mengangguk, mereka pun masuk ke dalam kamar mandi ditemani oleh suster mereka masing masing.Begitu kedua putranya tak terlihat. Wajah Leona kembali murung, bayangan kejadian kemarin terus menghantuinya, dia merasa bersalah telah mengkhianati sang suami. Tanpa dia sad
"Ketemu Kau?" gumamnya setelah lelaki itu mengorek keterangan dari perawat yang dia goda tadi."Lalu, bagaimana kita bisa masuk dan menculiknya? Kamu lihat sendiri, penjagaan di depan pintu itu begitu ketat," ujar lelaki berkacamata itu."Kita lihat saja dulu sampai beberapa hari, jangan sampai kita salah informasi, bisa bisa kita di-dor, sama Tuan," ujar lelaki berambut kriwil itu sambil memeragakan kepalanya ditembak dengan tangannya.Ryu bukan tidak tahu kalau sedari tadi ada yang mengintai kamar sang istri, tapi dia membiarkannya saja. Toh istrinya tidak keluar ruangan, jadi tidak mungkin mereka bisa masuk ke dalam karena 2 penjaganya sudah stand by di luar ruangan.Berhari hari mereka menunggu momen yang pas. Namun, tak kunjung menemukannya, bahkan sekarang, ruangan itu telah kosong."Sus, pasien yang ada di ruangan ini kemana ya?" tanya lelaki berambut kriwil itu."Sudah pulang Pak, tadi malam," jawab perawat itu.Kedua lelaki itu saling pandang. Bisa habis dirinya kalau sampai k
Di tengah kegamangannya, Rehan mendapatkan kabar dari anak buahnya, kalau Leona sekarang tinggal di dekat rumah kedua mertuanya. Namun, ada satu hal yang membuat dia berpikir dua kali untuk kembali mendekati Leona yaitu, kembalinya ingatan Leona."Apakah kamu membenciku sayang? Aku hampir membuatmu meregang nyawa, bahkan aku juga membuat anak kedua kita meninggal? Maafkan aku sayang," sesal Rehan diiringi isak tangis.Setelah berpikir panjang lebar, Rehan memutuskan untuk pulang dan meminta maaf pada Leona. Toh, dia dan Leona masih suami istri. Dia akan mencoba untuk mengetuk kembali hati Leona. Meskipun dia tahu, itu sangat sulit.Sementara itu, di Indonesia, Ryu sedang menggoda Leona, supaya wanita itu mau diajak bermesraan."Papi ngapain sih, Mami ngantuk nih," rengek Leona tak ingin diganggu.Saat Ryu akan mendekatkan wajahnya, terdengar ketukan pintu kamarnya. Rupanya Revan menangis mencari dirinya. Leona segera membukakan pintu dan menggendong putra bungsunya."Kenapa dedek menan
"Kalau aku tidak mau?" tanya Rehan."Aku tidak akan memaafkanmu seumur hidupku. Meskipun kamu tidak menceraikan aku, aku tidak akan pernah mau bersamamu. Biarlah aku hidup di sini bersama kedua orang tuaku. Silahkan kamu kembali ke Jepang. Karena sampai mati pun aku tidak akan pernah memaafkanmu," tekan Leona.Rehan pun tergugu di lantai. Dia menyesali perbuatannya yang tidak sanggup mengontrol emosinya hingga dia harus kehilangan orang yang dia cintai."Apa tidak ada satu kesempatan lagi untukku?" tanya Rehan."Aku sudah memberimu kesempatan saat aku hilang ingatan. Namun, kamu tidak memanfaatkannya dengan baik. Kamu lagi, dan lagi menyakitiku dengan pukulan-pukulanmu. Maafkan aku Rehan ... Aku lelah dengan keadaan semua ini. Aku ingin hidup normal, tanpa adanya drama pemukulan lagi," pinta Leona dengan deraian air mata.Melihat tangisan orang yang dia cintai membuat hati Rehan seolah teriris. Dia tak ingin Leona trauma jika hidup dengannya. Dengan berat hati, Rehan akhirnya mengambil
Jantung Leona seolah ditusuk pisau berkali kali mendengar suara wanita memanggil suaminya 'Hani' bahkan wanita itu tahu kalau Ryu sedang bersamanya. Dan wanita itu menyebutnya istri pertama, apakah itu artinya Ryu telah menikah lagi saat dia diculik oleh Rehan dulu."Pantas saja kamu tetap menerimaku meski aku telah dilecehkan oleh Rehan, karena kamu sendiri sudah menikah dengan wanita lain. Jadi, inikah alasannya kamu membawaku ke Indonesia, supaya kamu bisa bebas menemui istri keduamu di Jepang tanpa harus ketahuan olehku. Kamu jahat Ryu, kamu jahaaaat," teriak Leona.Dadanya begitu sesak, saat mengetahui mantan suaminya ternyata tidak sebaik yang dia kira. Leona meratapi nasibnya, kenapa kebahagiaan yang dia rasa semuanya semu, mulai dari Rehan, dan kini Ryu."Mengapa, kamu membawaku kembali kalau hanya ingin mengembalikanku pada orang tuaku, kamu tidak perlu berpura pura menjadi malaikat, tapi ternyata kamulah iblis itu, cukup bilang, aku sudah menikah lagi. Aku menolongmu hanya ka
Setelah mengetahui kalau Leona telah pergi meninggalkannya, Ryu langsung mencari keberadaan sang istri. Tak sulit bagi Ryu untuk menemukan keberadaannya.Mata Ryu berkaca kaca melihat sang istri tengah melayani seorang pembeli yang sepertinya sedang marah itu."Kenapa bisa ada lalat di makanan saya, apa memang restoran tidak bersih?" Amuk pembeli itu."Tidak Pak, dapur kami sangat bersih, Bapak boleh melihatnya ke dalam kalau tidak percaya," bela Leona."Halah, alasan saja, pokoknya saya tidak mau bayar, bisa bisa saya sakit perut kalau makan makanan sampah seperti ini," tekan lelaki itu kemudian pergi meninggalkan restoran Leona.Wanita cantik itu pun mulai membereskan makanan di meja itu. Dia sendiri juga heran, perasaan di restorannya, tidak ada lalat yang masuk, kenapa bisa sampai di kuah soto lelaki tadi."Kurang ajar! Berani sekali kamu memarahi istriku, tunggu pembalasan dariku," geramnya kemudian menghilang dari sana. Esoknya, berita meninggalnya seorang lelaki tak dikenal sed
"Lihat ini!"Mata Ryu membola saat Leona melemparkan gawainya yang isinya penuh dengan foto foto dirinya dan juga Keiko, gadis Jepang yang menjadi istri keduanya."Sejak itulah aku meninggalkan dirimu, sekarang, jangan pernah temui aku lagi. Kamu boleh sesekali menemui Revan karena dia memang anak kandungmu. Itupun, kalau kamu masih menganggapnya anak," ujar Leona."Waifu, dengarkan penjelasanku," pinta Ryu."Berhenti memanggilku Waifu, karena sekarang aku bukan istri kamu lagi," bentak Leona."Oke, tapi, dengarkan penjelasanku dulu. Keiko adalah seorang ahli akupuntur. Dia mau mengobatiku dengan syarat aku menjadikannya sebagai istriku. Aku menerimanya karena aku ingin sembuh dan bisa berjalan lagi seperti sedia kala. Aku tidak mencintainya," terang Ryu."Tapi yang aku lihat tidak seperti itu, coba kamu perhatikan, bagian mana di wajah kamu yang menunjukkan keterpaksaan saat bersamanya. Bahkan kamu tertawa lepas saat bisa mengangkat tubuhnya," sinis Leona."Sayang …""Sekali lagi kamu
"Siapa dia? Apa dia orang jahat? Atau Pencuri? Ya Tuhan, tolong lindungi aku," pinta Leona.Entah apa yang dia lakukan. Orang itu pun mengambil baskom yang berisi air, kemudian mengompres dahi Leona. Dan menggantinya jika sudah mulai kering. Berulang kali Leona mencoba membuka mata, tapi sayang, dia tak sanggup melakukannya. "Ya Tuhan, tolong bantu aku membuka mata, jangan sampai lelaki itu melecehkanku dalam keadaan tidak bisa membuka mata," pinta Leona dalam hati.Namun, sepertinya, doa yang diucapkan oleh Leona belum dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. Tubuh Leona tiba tiba menggigil dan badannya semakin bertambah panas. Lelaki itu tiba tiba membuka semua baju Leona saat dia merasakan suhu tubuh Leona kembali meningkat.Dengan mata terpejam, Leona merasakan kulitnya bersentuhan dengan lelaki itu. Dia memeluk Leona erat. Keringat dingin bercucuran dari tubuh Leona saat dia merasakan sesuatu yang keras sedang menekan perutnya."Ya Tuhan, apa dia akan menodaik