Share

Memulai Lembaran Baru

"Hani, kaukah itu?" ulangnya membuat sang suami sadar.

"Kamu mengingatku?" Ryu kembali bertanya.

Leona mengangguk. Ryu pun menggeser bokongnya, supaya dia bisa duduk di ranjang sang istri. Dia pun memeluk tubuh istrinya setelah sekian lama dia rindukan. Tangis haru mewarnai pagi itu.

"Syukurlah kamu sudah sembuh," ujar Ryu seraya membelai wajah sang istri.

Mendengar suara tangisan membuat kedua bocah kecil itu terbangun. Rayyan langsung berhambur memeluk tubuh sang Mami.

"Mamiii," teriaknya diiringi isak tangis.

Leona membelai putra sulungnya.

"Sudah, laki laki, tidak boleh menangis, nanti tidak ganteng lagi dong. Sekarang, Iyan sama dedek mandi dulu ya sama suster, nanti boleh peluk Mami lagi, oke," ujr Ryu.

Rayyan pun mengangguk, mereka pun masuk ke dalam kamar mandi ditemani oleh suster mereka masing masing.

Begitu kedua putranya tak terlihat. Wajah Leona kembali murung, bayangan kejadian kemarin terus menghantuinya, dia merasa bersalah telah mengkhianati sang suami. Tanpa dia sad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status