"Tuan, pemakamannya tidak dilanjutkan?" tanya anak buah Rehan.
"Kamu selesaikan sendiri! Aku masih ada urusan yang harus aku selesaikan," kata Rehan kemudian berlalu pergi.Sesampainya di rumah, Rehan langsung menelepon teman yang sempat menjadi dokter Leona kemarin."Bro, tolong kau selidiki, siapa dokter yang menangani istriku terakhir kali?" kata Rehan."Memangnya kenapa dengan dokter itu? Ohh iya aku turut berduka atas kepergian istrimu," kata Daichi."Dokter itu telah membawa kabur istri dan juga anakku. Mereka belum meninggal, tapi dokter itu membuat seolah mereka meninggal dunia," geram Rehan.Rehan meraba bibirnya, terbayang saat terakhir kali dia mencium Leona."Istriku masih hidup Daichi, cari mereka sampai ketemu. Aku akan pindah ke Jepang supaya aku bisa ikut mencarinya," kata Rehan."Baiklah, aku akan membantumu mencarinya, tapi, kita harus bermain halus. Karena yang membantu istri dan anakmu ini bukanlah orang sembarangan. Jadi bersabarl'Ayolah Re, hanya sekali saja, kumohon, aku sangat merindukanmu," pinta Keysa.Keysa terus saja menggoda Rehan dengan menyentuh titik sensitif lelaki itu. Hingga akhirnya lelaki itu pun kalah. Rehan membalas ciuman Keysa tak kalah brutal hingga sesaat kemudian terlintas di pelupuk matanya ciuman panasnya dengan Leona beberapa saat lalu sebelum Leona menghilang.Rehan akhirnya melepaskan ciumannya. "Maaf, aku tak bisa," ujar Rehan kemudian pergi meninggalkan Keysa."Rehan, tunggu, Rehaaan," teriak Keysa. Lelaki tampan itu tidak memperdulikan teriakan Keysa, gara gara wanita itu, dia kini harus berpisah dengan anak dan istrinya. Rehan akhirnya memutuskan untuk tidur di hotel sambil menunggu penerbangannya ke Jepang esok hari.Rehan sudah berada di pesawat pagi ini, dan beberapa jam lagi, dia kan sampai di Jepang. Anak buahnya sudah menemukan perawat yang bertugas membersihkan Leona waktu itu. Dan Rehan akan membuat dia bicara tentang keberadaan istrinya."Dima
"Apa Kiko tertangkap oleh Rehan?" ujar dokter Ryu tak percaya."Betul Tuan, dan kami tidak tahu bagaimana nasib wanita itu. Karena sampai sekarang, dia tidak ada kabar beritanya, kami juga tidak menemukan mayatnya," lapor anak buah dokter Ryu."Baiklah, terima kasih informasinya," ujar dokter Ryu kemudian menutup panggilannya."Kenapa dia bisa tertangkap, bukankah dia sudah aku suruh menghilang, kasihan sekali nasibnya, pasti dia tidak selamat," gumam Ryu.Ryu sudah membawa Leona dan juga Rayyan ke sebuah desa terpencil dekat dengan klinik Takeshi. Ryu adalah sahabat sekaligus saudara sepupu Takeshi. Lelaki itu langsung jatuh cinta begitu melihat Leona pertama kali. Maka dari itu, waktu Takeshi meminta tolong padanya, dia langsung menyanggupinya. Dia berniat menikahi Leona dan mengganti namanya supaya tidak terendus oleh Rehan."Maafkan aku Leona, tapi, kita harus menikah, supaya Rayyan dan kamu tidak terendus oleh Rehan," ujar Ryu saat dia dan Leona makan m
Ayumi tersenyum tipis saat melihat Rehan datang ke pestanya, dia sudah membayangkan malam panas bersama Rehan."Terima kasih sudah datang Dokter Rehan," kata Ayumi.Rehan hanya mengangguk. Dia lalu memberikan sebuah paper bag pada Ayumi."Selamat ulang tahun," ucapnya seraya mencium pipi Ayumi."Terima kasih Dokter, silahkan duduk disini, 6aku sudah menyiapkan makanan khusus untuk Dokter Rehan," kata Ayumi.Rehan pun tersenyum manis. Dia duduk di kursi yang sudah disediakan oleh Ayumi. Rehan menatap semua makanan yang ada disana.Begitu acara pemotongan kue selesai, Ayumi duduk di samping Rehan. "Silahkan dinikmati Dokter," kata Ayumi.Rehan pun mengangguk. Dia memakan dengan lahap semua makanan yang ada di meja itu. Ayumi tersenyum licik melihatnya. Hampir satu jam menunggu, Ayumi tidak melihat adanya perubahan pada diri Rehan, yang ada malah dirinya yang merasa seluruh tubuhnya panas seolah terbakar, dia begitu ingin disentuh oleh Rehan."Dokter, bi
"Sudah kau dapatkan alamatnya?" tanya Rehan pada anak buahnya yang dia suruh mengintai di klinik Takeshi."Dokter Ryu tidak pernah kesana, mungkin … dia menyuruh orang untuk mengambil flashdisk itu sehingga kita tidak mengetahuinya," kata anak buah Rehan. "Ada satu informasi yang harus Tuan tahu. Minggu yang lalu, Dokter Ryu menikahi seorang wanita Indonesia, tapi bukan Leona namanya, kita bisa mencari tahu dari sana Tuan," sambungnya."Coba kamu selidiki lebih jauh," ujar Rehan."Baik Tuan," sahut anak buahnya."Kenapa kamu licin sekali?" gumam Rehan.Di Rumah Ryu."Lily, bagaimana Rayyan?" tanya Ryu pada sang istri karena semalam balita itu demam tinggi."Alhamdulillah, panasnya sudah turun, mungkin … efek imunisasi kemarin Dok," jawab Lily."Ly, bisakah kau mengganti panggilanmu, meski kita belum bisa menikah secara agama, paling tidak aku sudah menikahimu secara hukum," protes Ryu."Lalu, aku harus panggil apa?" tanya Lily."Terserah, kamu
"Kurang ajar, berani sekali kamu menikahi istriku saat aku belum menceraikannya," geram Rehan.Anak buah Rehan berhasil mendapatkan surat nikah Ryu dan juga wanita yang bernama Lily, tapi wajahnya sangat mirip dengan Leona sang istri. Dan itu membuat Rehan curiga kalau Ryu telah mengganti identitas istrinya."Tuan, dokter Ryu terlihat di jalan XY," lapor anak buah Rehan."Kepung tempat itu, kamu bawa dia dalam keadaan hidup," titah Rehan."Baik Tuan," sahut anak buah Rehan.Sementara itu, di rumah Ken, sahabat Ryu, lelaki itu tengah serius di depan laptopnya. Apa yang diinginkan oleh Ryu sudah berhasil dia dapatkan. Namun, belum sempat dia meng-copy rekaman itu, rumahnya sudah dikepung oleh beberapa orang."Kau membawa teman?" tanya Ken."Bukan teman, hanya sedikit penggemar," kata Ryu."Cepat kau copy, supaya kita bisa segera pergi," titah Ryu."Terlalu lama kalau harus meng-copy dulu, kita bawa saja laptop ini," kata Ken.Mereka segera melar
Melihat semua senjata mengarah kepadanya membuat Ryu harus waspada. Dia lalu mengayunkan kakinya ke arah kepala lelaki yang menodongkan senjata di kepalanya.BughSemua anak buah Rehan mulai menembak tubuh Ryu, tapi lelaki tampan itu dengan sigap menarik tubuh lelaki yang dia tendang tadi sebagai pelindungnya.Dor Dor DorTembakan itu tidak hanya mengenai jantungnya, tapi juga tubuh dan tangannya. Tembakan bertubi tubi membuat lengan Ryu terkena peluru tadi. Dor Dor Dor"Akkhhh."Ketiga lelaki yang mengepung Ryu akhirnya tumbang."Maaf Bos, kita terlambat," kata anak buah Ryu."Tidak apa, sekarang, kita harus cepat menyelamatkan Ken, kasihan dia," titah Ryu."Tenang Bos, sudah ada anggota lainnya yang kesana. Lebih baik, sekarang kita pergi," ajak anak buahnya."Baiklah, terima kasih sudah datang," kata Ryu."Sama sama Bos," jawabnya.Mereka akhirnya pergi meninggalkan tempat itu. Ryu segera menuju ke tempat pengacaranya, biarlah
"Halo Rehan? Kamu masih disana?" tanya pengacara itu."Aku tidak tahu bagaimana caranya, yang jelas, aku tidak ingin bercerai dengan Leona. Tolong bantu aku Om," pinta Rehan."Aku tidak yakin akan bisa menang, masalahnya, bukti perselingkuhanmu dengan Keysa sangat jelas, bahkan kamu membawa dia masuk ke kamar dan mengusir Leona keluar, ada lagi yang terlihat jelas saat kalian melakukannya di ruang tamu," terang pengacara itu."Terima kasih informasinya Om, lakukan yang terbaik, apapun hasilnya, aku pasrah," ujar Rehan."Baiklah, Om tutup dulu teleponnya," kata pengacara itu.Rehan termenung di ruangannya. "Kenapa Leona bisa mendapatkan rekaman cctv rumah? Salahku juga, kenapa dulu aku tidak menghapusnya. Bodoh," batin Rehan.Rehan bingung harus berbuat apa lagi, beberapa hari yang lalu anak buahnya gagal menangkap Ryu, dan sekarang gugatan cerai Leona sudah ada di pengadilan."Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan selanjutnya? Aku sudah berusaha tapi kena
"Huh, sia sia aku membawanya kesini," gumam Rehan, karena tak lama setelah itu, Ayumi pun ambruk. Rehan membawanya ke kamar kemudian menidurkannya di ranjang. Tak ingin khilaf, Rehan memilih tidur di kamar lain. Keesokan paginya, Ayumi sadar, dia begitu senang saat tidur di kamar Rehan, tapi saat melihat bajunya yang masih utuh membuat dia tersenyum kecut.Ayumi pun keluar, dia tidak melihat Rehan disana. Ayumi pun menuju ke meja makan. Dia berharap, Rehan menyiapkan sarapan, tapi sepertinya, itu hanya angannya saja."Segera pulang setelah kau bangun dan jangan menyentuh apapun di apartemenku," tulis Rehan di sebuah kertas."Hah, kukira dia suka padaku saat dia membawaku kesini, ternyata, perlakuannya masih saja sama, dingin dan arogan," gumam Ayumi.Wanita cantik itu pun keluar dari apartemen Rehan. Dia harus segera bersiap karena setelah ini, dia ada jadwal praktek. Untungnya, Ayumi selalu menyiapkan baju ganti di ruangannya, jadi dia tidak perlu pulang t