Share

Bab 46 MANTAN

Sepulangnya kami dari piknik kecil, tubuh lelah membuat kami saling duudk menikmati malam panjang bersama. Berita di televisi seolah menghipnotis kami untuk diam dan fokus. Hingga ada suara ketukan pintu yang terbuka, serempak kami menjawab salam dan saling menoleh.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam." Mas Rendi datang ke rumah dengan pakaian koko panjang dan sarung berwarna hitam beserta peci yang masih setia di kepalanya.

"Apa apa? Kenapa kamu kesini? Kalau nggak penting sekali lebih baik pergi saja, saya tidak mau ada berita yang akan memberatkan bagi anak saya. Cukup sekali istri dan ipar kamu berlaku buruk, cukup! Jika ada yang penting bawa istri kamu kesini supaya bisa mendengar apa yang hendak kamu katakan!" tegas Bapak garang.

Aku hanya bisa mengeluarkan napas panjang, memang benar kata Bapak. Jika dia masuk justru nanti yang ada malah akan menambah masalah baru. Apalagi mereka selalu berpikir akulah yang bersalah dan merusak hubungan mereka. Padahal itu terbalik.

"Saya …."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status