Share

Bab 50 MASIH

"Rani, aku kangen banget. Tuh, 'kan, sudah aku bilang dari dulu. Tinggal saja disini bersama kita," ucap Mbak Lilik yang memelukku.

Bahagia rasanya aku bisa kembali bertemu dengan dia, semakin berubah menjadi lebih ramah dan baik. Harapan yang paling besar dalam berkeluarga adalah bersatunya anggota satu sama lainnya.

Mbak Lilik mengajakku ke meja makan, disana sudah ditata beraneka ragam makanan. Seperti ada tamu agung, aku di layani bak seorang ratu. Hingga tanpa terasa air mata mulai turun mengakibatkan ke pipi.

"Kenapa? Ada yang salah? Kamu kenapa Ran?" Mbak Lilik memegang pundak ini yang bergetar.

Justru aku semakin tergugu karena kesedihan itu semakin dalam. Ternyata ada lagi orang baik yang membuat diri ini terharu. Rasanya aku semakin beruntung, di balik terpuruknya diriku dalam menghadapi badai ini, masih ada yang menerima dengan bahagia.

"Terima kasih telah memberikan tempat untukku, Mbak. Aku nggak tahu lagi harus kemana ketika semua mata tertuju padaku karena sebuah kesal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status