Share

Bab 59 KERAS

"Kamu istirahat dulu saja di rumah, urusan toko biar di tangani sama Lusi!" celetuk Mbak Lilik, padahal aku sudah rapi dan tinggal berangkat saja ke toko.

Tak ingin berdiam diri di rumah, tubuh ini terasa tambah sakit jika tidak mengerjakan sesuatu. Sudah menjadi kebiasaan memang jika aku selalu di kamar, tubuh akan semakin sakit.

"Nggak, ah, aku nggak biasa duduk manis di rumah, Kak. Lebih baik kerja, sekalian bisa olahraga bibir."

"Kamu itu ngeyel, keras kepala sama saja dengan Bima, dasar kakak adik," balas Mbak Lilik menggeleng kepalanya berulangkali.

Bi Iyah yang mendengar perdebatan kecil diantara kami tersenyum-senyum sendiri sambil mengiris sayuran di dapur. Seperti inilah aku dan Mbak Lilik jika sedang berbicara, dia pembawaannya yang keras dan aku yang selalu nggak mau diatur.

Meskipun terkadang ada benturan kecil maka kami akan sama-sama diam dan jika sudah dingin semua pikiran kami maka segera menyudahi kerenggangan yang terjadi. Mbak Lilik sangat ngemong banget, aku suka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status