Share

BAB 49

“Saya buatkan minuman ya, Pak. Bapak mau minum apa?” tanyaku setelah kami berdua masuk ke dalam rumah.

“Teh hangat aja Rin, gulanya dikit aja ya.”

“Baik, Pak.”

“Kamu mau ambil cuti berapa hari, Rin? Jangan terlalu lama ya. Tidak baik jika kamu di rumah aja melamun sendirian," katanya sambil menyeruput teh yang kubuatkan.

“Iya, Pak. Senin depan Insya Allah aku sudah masuk kerja lagi .”

Kami terdiam beberapa saat. Hanya terdengar suara air hujan yang turun dengan derasnya.

“Aku pamit dulu ya, Rin. Kamu nggak apa-apa kan ditinggal sendiri. Jangan terlalu bersedih ya, jika kamu lagi mengingat ibumu lebih baik segera kirimkan doa padanya. Itu akan lebih berguna dari pada kamu terus menerus menangis atau bersedih.” Pak Andri berdiri dari duduknya.

“Iya, Pak. Terima kasih sudah menemaniku sejauh ini. Aku tidak tau bagaimana jika nggak ada pak Andri,” jawabku. Entah mendapat keberanian dari mana tiba-tiba saja aku sudah memeluknya.

Pak Andri pun balas memelukku serta menepuk-nepuk pundakku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Norliza Yusop
Nyaman dan tenang ya Rini? tubuh itu milik wanita lain yg tlh kau sakiti! apa pun alasan ikatan kau dan Andri tetap tlh merosakkan hubungan Harmonis sebuah keluarga!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status