Share

Aku Tidak Pernah Berpikir Seperti Itu

“Aku dulu!”

“Aku!”

“Tapi aku yang pertama!”

Keributan yang tidak diduga oleh Mae. Ia tadi membagikan box kuenya dengan damai, tapi setelah anak-anak dari bangsal pemulihan datang keributan terjadi.

Bangsal itu berisi anak-anak yang sudah lebih sehat, tentu mereka memiliki kekuatan untuk menjadi ribut dan berebut, tidak seperti bangsal lain yang kuenya harus diantar ke kamar masing-masing.

NGUUUNG!

Mae tersentak karena tiba-tiba terdengar suara sirine dari sampin—dari Ash yang tampak mengangkat ponsel. Suara sirine itu berasal dari ponselnya, cukup keras dan tentu saja langsung membuat keributan itu terhenti.

“Berbaris!” Ash mengangkat tangan lurus ke depan sejajar dada.

“Tidak akan ada yang mendapat kue kalau kalian terus berebut seperti ini.” Dengan tegas Ash memberi perintah.

Keluhan beraneka ragam terdengar dari berbagai arah, lalu Ash bergeser dan berdiri di depan meja, menutupi Mae dari mereka, dengan tangan terus lurus terangkat. Ia tidak akan bergeser sebelum mereka berbaris.

aisakurachan

Yok bisa yok akur sama Ro :))

| 8
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Sierra
iya bener bgt mae, dari sikapnya ro ke ash selama ini sebenernya perhatian, cm belom siap mengaku secara lisan. ro mungkin nyimpen amarah, tp lebih ke dean, dan itu wajar. semua istri klo diselingkuhin sampe punya anak pasti hancur bgt :((
goodnovel comment avatar
Yanne Kristianti
rowena sebetulnya kacian.. akur sih ashhh.... gk baik musuhi rowena. kali aja nti ro bs jd "tandem" yg baik wkt hadapi monster itu !
goodnovel comment avatar
Marlyn E. R Moning
ga sabar nunggu sore..m
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status