Nafisa sedang berkaca di meja hiasnya dan tanpa disadari abahnya memperhatikan dari luar kamar. pintu kamar Nafisa sedikit terbuka dan dari cela itu abah Nafisa melihat putrinya yang sedang berias.
"Cantik anak babah."
"Eh ada babah ternyata."
"Mau ke mana?"
"Mau ke toko buku. oh iya belum izin ke babah, boleh ya!"
"Iya boleh! asal ajak santri juga jangan sendiri."
"Siap!"
"Kok tambah besar kamu tambah mirip ummimu."
"Allah ingin ketika babah rindu ummi cukup lihat wajah Nafisa saja."
"Babah takut nanti kalau kamu sudah menikah kamu akan meninggalkan babah dan pesantren ini."
"Jika nikahnya masa mas Syahid tentu saja Nafisa akan tetap tinggal di sini bah, dan pastinya mas Syahid mau diajak tinggal di sini."
Abah Nafisa terkejut dengan pernyataan putrinya tersebut.
"Bercanda bah, ih si babah tidak bisa diajak bercanda," jawab Nafisa yan
Usai menghabiskan waktu dengan Aisyah Syahid tak lantas pulang, dia mengajak Aisyah jalan-jalan ke pusat perbelanjaan.Syahid berniat membalikan baju baru untuk sang istri. Saat sampai di are parkir Syahid tak menemukan tempat untuk memarkir mobilnya dan dia berinisiatif memarkir di luar parkirkan pusat perbelanjaan tersebut.Usai memarkir mobilnya, Syahid keluar dan berlari menuju pintu mobil Aisyah untuk membukakannya."Maaf ya sayang kita harus agak jalan sedikit.""Tidak apa-apa mas, biar sedikit olah raga."Mereka berjalan beriringan. Aisyah berjalan sambil memegangi lengan Syahid. Saat sedang asyik berjalan tiba-tiba mereka berpapasan dengan seorang wanita yang dikenal. Melihat wanita itu Syahid langsung memegang tangan Aisyah yang posisinya merangkul tangannya."Neng Nafisa?""Mas Syahid!" sambil melihat ke arah tangan Syahid yang memegang tangan Aisyah yang posisinya merangkul lengannya.&nbs
Syahid duduk di balkon rumahnya sambil memegang kitab Al Hikam.Aisyah membawakan secangkir teh hangat untuk Syahid yang sedang menyantai di rumahnya."Masku sayang, Aisyah bawakan teh hangat untuk kamu.""Adu Istri mas yang cantik ini sangat perhatian.""Aisyah cantik?""Masak ganteng?""Iya enggak lah, sayang.""Kita mau belajar bareng yuk!""Belajar apa sayang?""Belajar Al hikam, mau?""Mau dong sayang.""Baik kita bahas tentang "Dia telah memberikan padamu nikmat, yang pertama adalah nikmat penciptaan dan kemudian dipenuhi (disempurnakan) pemberian-Nya itu secara terus-menerus.""Maksudnya gimana?"“Tidakkah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu p
Nafisa sedang duduk di ruang tamu rumahnya sambil merajut dan ditemani oleh abahnya yang sedang meperhatikan dirinya. “Ada apa abah?” Abah hanya tersenyum melihat sang putri yang sedang duduk di sampingnya sambil menggenakan mukena putih. “Sayang!” “Iya? Kenapa?” “Rumah kita sepi nak!” “Jika baba ingin ramai ke masjid saja, para santri bisanya sedang ngaji kalau jam segini.” “Bukan itu maksud baba nak! Ah kamu ini tidak pekaan.” Nafisa tersenyum dan menaruh hasil rajutnya di meja di depannya. “Terus apa?” “Baba ingin mendengar suara tangisan bayi.” “Hah? Apa sih ba mulai deh.” “Memangnya kamu tidak ingin menikah?” “Keingin itu selalu ada dan pasti ada, cuman untuk punya bayi harus nikah dulu!” “Seandainya babah carikan santri babah mau?” Nafasi terdiam dan mulai menatap abahnya. Nafisa meraih tangan abahnya. “Bukannya sudah ada? Kenapa tidak babah car
Udarah subuh kala itu masuk ke kamar Aisyah dan Syahid memalui sela – sela jendela rumah mereka.Sebelum membangunkan Syahid, Aisyah terlebih dahulu mengambil wudu ke kamar mandi kemudian menggunakan mukena putihnya. Syahid masih berada di atas kasur dengan tubuh masih di tutupi oleh selimut..Aisyah perlahan berjalan menuju tempat tidur dimana suaminya masih terlelap.“Massssss,”bisik Aisyah pada telinga kanan Syahid.Syahid tak kunjung membuka matanya.“Sayanggggggggg,” tetap berbisik di telinga Syahid.Masih belum ada respon dari Syahid.“Dia tidur apa gladi mati? Susah sekali banguninnya.”“Sayang subuh, sayang bangun.”Tetap tidak ada respon dari Syahid.“Bangun yang, ih, ayo buka matanya.”“Aku mau buka mata asal di cium,” jawab syaid yang masih menutup matanya.“Oh modus rupanya dia, eh kamu yah.”
"Pernikahan itu menyatukan dua makhluk Allah yang berbeda. Laki-laki sangat didominasi oleh logika. Sementara wanita, lebih mengemuka perasaannya. Belum lagi latar belakang keluarga, pendidikan, lingkungan, dan lain sebagainya. Jadi jarang atau mustahil, dalam pernikahan itu langsung cocok, persis. Selalu saja ada kurangnya.""Tugas suami itu mengayomi istri. Buat istri nyaman dengan kehadiran suami. Dan suami itu imam di rumah. Makanya dia yang paling tahu kemana arah rumah tangganya dibawa. Suami bersama istri harus bisa merumuskan visi keluarganya dibawa kemana. Tentu, semua merujuk kepada al-Qur'an dan as-Sunnah."Syahid dan Aisyah berfoto dengan keluarga besar mereka masing masing. Hari itu hari yg bahagia untuk kedua keluarga besar tersebut, Aisyah dan Syahid berkeliling area masjid.Syahid berjalan di depan Aisyah, mereka masih kaku, setelah itu Syahid dan Aisyah masuk ke dalam mobil dan bergegas pergi menuju rumah.Semua keluarga besar Aisyah dan S
Malam itu syahid tertidur di samping Aisyah, Ia terbangun."Astagfirlallah""Kok malah mimpi sofia," sambil mengusap wajahnya.Dan iya terkejut dengan sosok yg ada di sampingnya."Lo kok dokter aisyah di sini, oh iya dia kan sudah jadi istriku," sambil tersenyum.Syahid memandangi wajah Aisyah yang sedang terlelap tidur"Meskipun tidur, dia tetap cantik." sambil tersenyum.Syahid kemudian bergegas pergi ke kamar mandi dan shalat tahajjud, ketika sedang shalat mata Aisyah terbuka sedikit demi sedikit.Aisyah memperhatikan Syahid yang sedang shalat. Usai shalat syahid berdoa dengan khusus, setelah itu ia melihat ke arah Aisyah."Khusuk banget doanya, ada harapan atau keingin yg ingin mas pinta sama Allah."Syahid tersenyum dan bangit dari tempat shalatnya, Ia duduk di kasur.Aisyah yang awalnya berbaring melihat Syahid duduk di sampingnya ia juga terbangun dan duduk di atas kasur,
Malam itu syahid tertidur di samping Aisyah, Ia terbangun."Astagfirlallah""Kok malah mimpi sofia," sambil mengusap wajahnya.Dan iya terkejut dengan sosok yg ada di sampingnya."Lo kok dokter aisyah di sini, oh iya dia kan sudah jadi istriku," sambil tersenyum.Syahid memandangi wajah Aisyah yang sedang terlelap tidur"Meskipun tidur, dia tetap cantik." sambil tersenyum.Syahid kemudian bergegas pergi ke kamar mandi dan shalat tahajjud, ketika sedang shalat mata Aisyah terbuka sedikit demi sedikit.Aisyah memperhatikan Syahid yang sedang shalat. Usai shalat syahid berdoa dengan khusus, setelah itu ia melihat ke arah Aisyah."Khusuk banget doanya, ada harapan atau keingin yg ingin mas pinta sama Allah."Syahid tersenyum dan bangit dari tempat shalatnya, Ia duduk di kasur.Aisyah yang awalnya berbaring melihat Syahid duduk di sampingnya ia juga terbangun dan duduk di atas kasur,
Terlihat seorang laki laki yang baru turun dari sebuah pesawat. Ia menyeret kopernya sambil melihat ke arah jam tangannya, ia terus berjalan menuju luar bandara sesekali kali lelaki tersebut di Lirik oleh beberapa kaum wanita di sekitarnya.Badannya yg tegap, kulitnya yg putih dan menggunaka pakaian warnah putih serta celan hitam juga menggunkan kaca mata hitam mampu membuat dirinya semakin mempesona. Ia mampu membuat beberapa orang di bandara terhipnotis padanya."Ganteng banget ya." kata seorang wanita."Jangan - jangan artis korea!" kata wanita lain.Setelah sampai di luar ternyata seorang parubaya berdiri di samping mobil BMW sambil membukan pintu untuk leki laki itu dan mobil tersebut keluar dari bandara."Kita mau langsung pulang tuan?" tanya supir."Tidak, cari Pom bensin dan suruh orang rumah mengantarkan mobil saya karena saya ingin langung menemui sahabat saya.""Apa saya saja yang mengatar tuan untuk menemui sahabat tuan?"