Waktu itu hari pertama Ilmi kerja di sebuah toko ritel/toserba di Semarang,dengan nama perusahaan yang cukup terkenal di kalangan semua orang,Ilmi cukup tau apa yang harus ilmi lakukan atau yang harus ilmi kerjakan. Karna ilmi sudah banyak belajar dari trainernya waktu pelatihan,
Hari pertama kerja berjalan dengan lancar tapi saat pulang,langkah Ilmi terasa berat karna harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dari tempat ia bekerja ke rumahnya perjalanan itu membutuhkan waktu lebih dari satu jam,dengan rasa lelah sehabis bekerja dan rasa ngantuk yang ia rasakan semakin menambah letihnya perjalanan pulangnya,sesampai dirumah Ilmi langsung beristirahat menyandarkan tubuh lelahnya di atas kasur,di pagi hari ia terbangun dengan tubuh yang mulai terasa pegal,tapi ia harus menahan semua Rasa pegal itu demi bisa membahagiakan kedua orangtuanya dan memajukan ekonomi keluarganya,bisa dibilang Ilmi bukanlah dari keluarga yang kurang mampu,tapi dia berasal dari keluarga yang mungkin bisa dibilang berkecukupan,tapi Ilmi tetap berusaha keras bekerja agar ia bisa masuk ke fakultas impianya tanpa harus membebani keluarganya.
Tik..tik..tik..jam di dinding sudah menunjukan jam 12 siang,ilmi mulai mandi dan bersiap siap untuk bekerja karna perjalanan yang lumayan jauh ditambah lagi ia adalah karyawan baru jadi ia tak ingin telat sampai di kerjaan,jam menunjukan pukul 12:30 ia bergegas menaiki motornya dan melaju kencang menuju tempat ia bekerja dari demak ke semarang,dengan menaiki motor beat hitam kesayangannya ia bergegas menuju tempat kerjanya,sesampai di tempat kerja ilmi bertemu dengan dua pemuda kurus bernama,Syafi'i dan sadris,mereka berdua adalah salah satu karyawan dari Kudus yang dipilih untuk perbantuan pembukaan toko baru di Semarang,selesai perbantuan di toko baru mereka beristirahat di mess toko tempat Ilmi bekerja..
Masss,sapa Ilmi kepada mereka berdua sambil meletakan tas dan helemnya di mess,
Karyawan baru mbak?,tanya Safi'i kepada Ilmi dengan nada rendah,
Ia mass baru kemarin masuk kerja,jawab Ilmi dengan sebuah senyuman kecil di pipinya..
Owalah,asalnya dari mana mbak?Safi'i bertanya kembali kepada Ilmi..
Dari demak mass,jawab Ilmi dengan suara pelan..
Demaknya mana mbak?,Safi'i bertanya kembali kepada Ilmi..
Gajah mass,jawab Ilmi..
Owalah saya juga dari demak mbak,dari Wedung sallam kenal,lanjut safi'i..
Ia mass,saya kerja dulu ya mass,jawab ilmi sambil beranjak keluar dari mess..
Ia mbak,jawab Safi'i sambil memegang handphonenya..
Ilmi pun mulai kedepan toko untuk melakukan pekerjaannya dan mulai mempersiapkan semua ya harus ia kerjakan meski agak ragu dengan Apa yang harus ia lakukan,ia hanya berdiri di depan kasir dan menunggu perintah untuk melakukan pekerjaan,
Sambil bekerja ia membayangkan pria yang duduk diam di sebelah Safi'i ia penasaran dengan pria itu,bahkan namanya saja Ilmi belum tau,ia ingin berkenalan dengan pria itu tapi rasa malu seolah menutup semua rasa ingin taunya..
Malam telah tiba..
Waktunya Ilmi untuk pulang dan beristirahat,dia masuk ke mess untuk mengambil jaket dan helemnya,di dalam mess ia melihat sadris dan menyapanya..
Mass,sapa Ilmi..
Ia mbak,mau pulang?tanya sadris..
Ia mas mau pulang,jawab Ilmi dengan nada lemas setelah bekerja..
Pulang ke kosan ya mbak?tanya sadris..
Enggak mas pulang ke rumah,jawab Ilmi..
Gak cape apa mbak? dari sini ke gajah kan lumayan jauh mbak,mending ngekos aja biar Setelah kerja gak capek di perjalananya juga??tanya sadris..
Ia mass niatnya besok mau cari kosan,,jawab Ilmi dan beranjak keluar mess..
Mari mass saya pulang dulu..sahut ilmii..
Ia mbak,hati-hati,jawab sadris..
"Sadris adalah salah satu karyawan yang ditempatkan di toko Kudus,dia ke Semarang untuk perbantuan pembukaan toko baru di Semarang dengan beberapa temanya yang dari toko Kudus,tapi ia paling akrab dengan Syafi'i,setiap pulang perbantuan mereka beristirahat di mess toko Riza,salah satu temanya di toko dulu..
Dulu Riza,sadris dan Syafi'i satu toko di Demak,mereka bertiga ditempatkan di satu toko yang baru dibuka,tapi tak berlangsung lama mereka dipindahkan,Riza ditempatkan di Semarang,sedangkan sadris dan Syafi'i di tempatkan di Kudus..
Dan karna di toko Kudus tmpat Syafi'i dan sadris bekerja belum diperbolehkan buka,karna belum adanya ijin dari dinas setempat akhirnya sadris,Syafi'i dan beberapa personil toko lainya disuruh untuk perbantuan di toko Semarang..
"Malam itu di mess toko Riza..
Sadris memainkan sebuah permainan yang bernama roulate,sudah lama ia memainkanya,roulate adalah sebuah permainan judi,bola kecil yang dilempar ke meja dan menunggu bola itu untuk jatuh di atas meja yang berputar,di atas meja itu terdapat angka dari 0-36 dan setiap angka ada warnanya yaitu hitam dan merah..
Malam itu hari keberuntunganya,tidak lebih dari 2 jam dia berhasil mendapatkan 7 juta dengan modal satujuta,dengan uang segitu akhirnya sadris berniat untuk membeli motor bekas yang ada di internet,sadris membuka Facebook dan melihat lihat di marketplace,akhirnya dia mendapatkan apa yang ia cari,motor satria warna biru dengan plat nomor asal Lamongan jadi incaranya,dia menyimpan nomor itu dan mulai chatting dengan pemiliknya,dan besok adalah hari dimana sadris akan bertemu dengan pemilik motor itu..
Keesokan harinya,Syafi'i meminjam motor temanya dan akan mengantar sadris ke Demak untuk cod motor,pemilik motor sudah sharelock tmpat yang ditentukan yaitu rumah pemilik,sadris dan Syafi'i pun bergegas menuju tempat itu,sesampainya di sana mereka bernegosiasi dan akhirnya dengan harga 6,5 mereka mendapatkan motor itu,dan sialnya saat perjalanan pulang sadris dihentikan oleh beberapa polisi yang mau menilangnya..
Polisi itu menjelaskan banyak hall tentang apa yang telah dilanggar sadris,karna motor sadris ber plat nomor Lamongan,dan STNK nya pun juga sudah mati,akhirnya sadris kena tilang dengan denda sebesar 300 ribu,tnpa banyak bicara atau berdebat sadris langsung membayarnya dan bergegas pulang ke Semarang untuk melanjutkan kerjanya,karna jam 12 mereka harus sampai di toko untuk bekerja..
Sesampainya di Semarang ia langsung mampir di toko Riza,disana terlihat Ilmi yang sedang berada di depan kasir,melihat ke depan dengan tatapan yang tajam ke arah sadris,sadris pun menuju tempat Ilmi untuk membeli rokok.
Mi..rokok mi..signature,dengan menunjuk rokok signature yang terdisplay..
Ilmi pun mengambil rokok itu dan menyescan rokok itu dikasirr..
Setelah selesai transaksi sadris masuk kedalam mess dan tiduran di sana,tiba2 Ilmi masuk kedalamm mess Dann....
Masss... Ia mi ada apa??tanya sadris keheranan? Gakpapa mas aku pamit pulang dulu yaaa.. Kamu belum ngekos mi? Belum mas?nanti aja pas libur,aku nyari kosan nya.. Owalah cepetan cari kosan nya biar gak capek di perjalanan.. Ia masss,aku pulang dulu ya.. Ia hati-hati mi... *** Malam itu hari terakhir sadris dan Syafi'i di Semarang,tepat jam 4 pagi mereka berdua menuju Kudus untuk mulai bekerja disana,setelah bekerja sadris kedatangan temanya dari demak teman sekolah ia dulu,namanya ridho dan dia cukup akrab dengan sadris,meskipun ridho adalah adik kelasnya dulu,ridho bercerita kalo ia baru saja kalah roulate lebih dari tiga jutaa,sadris pun kaget dan bertanya dari mana dapat modal sebesar itu? Ridho menjawab bahwa dia dapat modal sebesar itu hasil dari menggadaikan motornya,sadris pun bingung?apa yang harus dilakukanya karna diapun baru saja kalah roulate dengan nominal yang sama dengan ridho,dan diapun j
Setelah menyelesaikan pekerjaan sadris jarang sekali tidur di mess tokonya,ia lebih banyak menghabiskan waktu atau bermalam di tempat Riza.. Jarak dari toko sadris ke toko Riza cukup lumayan jauh,tapi sadris slalu datang ke sana,dikarenakan dia belum terlalu akrab dengan orang2 yang ada di toko itu,berbeda dengan di toko Riza,hampir semua orang di toko Riza sadris mengenalnya... "Karena setiap hari sadris slalu menghabiskan waktunya di toko Riza,tanpa sadar sadris dan Ilmi mulai akrab,yang awalnya hanya berdialog biasa dengan canggung,kini mulai berdialog dengan canda... *** Di malam hari saat di toko Riza penyakit sadris mulai kumat,dia bertransaksi di toko Riza untuk bermain roulate,sadris bodoamat dengan resiko yang akan ia terima jika kalah nantinya,dan benar saja baru beberapa menit ia sudah menghabiskan 2,5 juta dalam permainannya,hal ini membuat sadris frustasi dan menyesali keadaan akan tetapi... "Sebuah penyesalan tak akan bisa mengub
Sesampainya di toko Riza,sadris langsung menemuinya dan memberikan uangnya kepada Riza,setelah itu mereka berdua menikmati kopi dan sedikit bercerita lalu stelah itu sadris kembali pulang ketokonya... Sesampai di toko sadris langsung menuju ke mess untuk merebahkan badanya kembali... Kini badan lelah itu sudah tiada kegelisahan,hati itu sudah terasa tenang,tapi sadris tau masalahnya belum berakhir,karna ia hanya menunda bukan menyelesaikan... Tapi setidaknya ia sudah menghilangkan kegelisahannya meski hanya untuk sementara... *** Sadris pun teringat kalau dia masih punya uang dikoperasi,lalu ia mengambil uangnya sebesar 500 ribu,yang akan ia gunakan untuk bertahan hidup... Waktu terus berlalu dan sadris terus bekerja hingga dia gajian,dan gajianya bulan ini dipakai untuk membayar uang ditoko sebesar 2,5 juta... Dan gajianya bulan ini hanya lewat saja tanpa bisa ia rasakan... Uang yang dia pegang tinggal 200 ribu dan dia
Sadris berasal dari keluarga yang kurang mampu,tetapi orang tua sadris berusaha mati matian untuk bisa menghidupi sadris dan kedua adiknya,bahkan kedua orang tua sadris bisa menyekolahkan sadris dan adiknya di sekolahan yang lumayan faforit di Demak... Sadris selalu di nasehati kedua orangtuanya untuk menjadi manusia yang sama seperti manusia lainya,tidur di malam hari dan bekerja di pagi hari,mengumpulkan sedikit demi sedikit hasil dari jeri payah bekerja,dan menabung sedikit demi sedikit untuk masa depan yang lebih cerah... Dan memang nasehat itu slalu didengarkan,dan ia lakukan tapi tak berlangsung lama,karna nanti pasti akan ia ulang dang ulangi lagi kesalahanya,menyesal dan menyesali lagi perbuatanya... *** Kekalahanya kemarin adalah akhir permainanya,sadris berjanji untuk tidak memainkan lagi permainan haram itu,yang telah merenggut yang ia punya... Dulu saat berada di toko Demak,sadris memiliki motor tua,keluaran 2005 dia baru beli seki
Malam itu saat selesai kerja sadris mengajak Mukhlis ke rumah temanya karna di rumah temanya sedang ada acara... Sesampainya disana sudah ada Riza dan Syafi'i yang terlihat habis mabuk,tercium dari badan mereka yg bau alkohol dan cara bicara mereka yang ngelantur gajelas... Sadris duduk di sebelah Syafi'i,dan Syafi'i memberikan dua pil anjing ke sadris dan sadris langsung menelanya... Mereka semua bercanda dan bercerita satu sama lain,yang satu bercerita dan yang lainya juga ikut bercerita,jadi tidak ada yang mendengarkan mereka bercerita karna mereka semua bercerita bersamaan,dan saat salah satu mulai mendengarkan cerita yang lainya ikut menjadi pendengar,padahal tidak ada yang sedang bercerita... *** Ketika fajar menampakan dirinya mereka semua pamit pulang,Syafi'i berboncengan dengan riza,dan sadris berboncengan dengan Mukhlis... Di tengah perjalanan Syafi'i menantang sadris untuk balapan dan yang kalah harus pindah agama...
Pada saat sadris selesai bekerja ia langsung pulang ke rumah karna besok sadris libur,dan keesokan harinya sadris berencana untuk mengajak Ilmi jalan... Waktu itu sadris sudah mengajak Ilmi jalan lewat sebuah pesan dan Ilmi mengizakan... Di siang harinya sadris Menuju toko Riza dan menunggu Ilmi menyelesaikan pekerjaanya hari sudah hampir malam tapi Ilmi belum juga menyelesaikan pekerjaanya,sadris pun memutuskan untuk pulang,sebelum ke rumah sadris mampir ke tempat cukur langganannya untuk memangkas rambutnya,setelah selesai dipangkas sadris mendapatkan pesan dari Ilmi yang menanyakan keberadaanya dan menanyakan apakah jadi untuk jalan hari ini?dan sadris pun mengizakan dan menuju lagi ke toko Riza... *** Sesampainya di toko Riza sadris dan Ilmi pun akhinya jalan... Awalnya sadris akan mengajak Ilmi ke alun2 bung Karno akan tetapi ia urungkan niatnya karna Hari sudah mulai larut,dan akhirnya ia mengajak ilmi ke Papandayan... Di perjala
291220... Sadris jadian dengan Ilmisari floridina orange,terasa biasa saja bagi sadris saat menjalin hubungan dengan Ilmi... Mungkin itulah rasa yang ada pada setiap cowok yank penasaran akan sosok wanita yang baru ia suka... Pertama Suka dan berusaha mendapatkannya lalu setelah didapatkan tumbuh rasa malas untuk menjalinya... Sadris lebih mementingkan pekerjaanya dan masih belum memprioritaskan sosok Ilmi di hidupnya... Tapi ia mencoba untuk tetap menjalin hubungan dengannya dan mencoba mempertahankan ya... Ilmisari floridina orange adalah sesok wanita yang menarik menurut sadris moodnya yang selalu berubah ubah seperti bunglon membuat sadris slalu penasaran denganya... *** Waktu itu setelah selesai bekerja sadris slalu ke toko Riza untuk menemui Ilmi,tapi Ilmi masih bekerja dan sadris menunggunya di mess... Setelah selesai kerja ilmi menuju mess menemui sadris disana mereka berdua menonton sebuah film ber genr
Kedua bibir itu saling bentrok satu sama lain,mengikuti irama nafas mereka,terkadang bergerak sangat cepat dan terkadang bergerak dengan lambat... Disinilah mereka mulai melakukan hal yang lebih dari hanya sekedar ciuman atau bentrokan antar bibir... Mereka tidur bersama dengan posisi yang saling peluk memeluk dengan erat satu sama lain... Hal ini membuat sadris merasa amat sangat bahagia disinilah ia merasakan sebuah kenyamanan dari seorang wanita... *** Hari itu seharusnya sadris masuk kerja tetapi karna dia lupa waktu dan tidak ingin melepaskan pelukannya dari Ilmi ia memutuskan untuk bolos kerja... Dan memilih untuk bersama Ilmi untuk seharian ini dikosanya... Dan benar saja dari siang ke siang lagi sadris masih berada dikosan ilmi... Dan siang itu Ilmi akan ke tokonya untuk berpamitan dengan teman2 di toko lamanya dan mengambil beberapa barangnya disana... Ilmipun mandi dan berganti pakaian,lalu pergi menuj