Setelah lelah melakukan perang bibir,sadris pun masuk ke toko dan mengambil minuman lalu meminumnya...
Dan Ilmi pun sedang memegang hp sadris dan menelusuri wa nya...
Sadris kaget melihat Ilmi yang sedang mengecek hp nya,dan melihat Ilmi sedang melihat semua chatnya dengan Yuni...
Yuni adalah salah satu karyawan outlet yang berada di depan tokonya...
Dan chatingnya dengan Yuni banyak terdapat kata2 mesra dalam setiap kalimatnya...
Di chat itu sadris memanggil Yuni dengan sebutan beb,dan begitupula sebaliknya...
Ilmi yang melihat semua itu langsung terdiam tanpa kata...
Sadris mencoba menjelaskan semua tapi semua penjelasan sadris tak dihiraukan oleh Ilmi...
Ilmi pun berdiri dan pamit pada sadris untuk pulang,sadris pun mencium kening Ilmi dan memintanya untuk tidak marah karna memang hubunganya dengan Yuni tidak ada yang spesial cuma sebatas teman saja...
Ilmipun mengizakan setelah itu sadrispun mengantar Ilmi p
Waktu itu saat sadris masih tertidur ia dikagetkan dengan kedatangan Ilmi yang sudah berada di tokonya... Semalam saat video call sadris memang menyuruh Ilmi untuk menemuinya tetapi ia tidak menyangka kalau Ilmi akan beneran datang... Sadris dengan perasaan yang terkejut akan kedatangan Ilmi langsung memeluknya dengan erat... Karna memang sadris sangat merindukan Ilmi karna sudah cukup lama mereka tidak bertemu... Pelukan itu disambut hangat oleh Ilmi lalu diteruskan dengan ciuman kecil di mulut Ilmi... Nampak terasa pahit memang karna sadris juga baru bangun tidur... Lalu mereka membicarakan banyak hal Hinga tiba waktunya untuk sadris bekerja... Dan sadris meninggalkan Ilmi sendiri di mess tokonya... Saat sadris istirahat Ilmi berniat untuk pulang lalu sadris mencegahnya,ia sengaja menyembunyikan sepatu Ilmi agar ia tidak jadi pulang,semua ini sadris lakukan karna rasa rindunya pada Ilmi belum terobati.... Sete
Waktu itu Ilmi memberitahu sadris bahwa ia akan kesana untuk menemuinya... Sadris pun menunggunya hingga ketiduran... Cukup lama sadris tertidur dan akhirnya malam itu Ilmi sampai di tokonya ilmi masuk ke dalam mess lalu membangunkan sadris yang masih tertidur pulas... Saat sadris terbangun ia ingin memeluk Ilmi tapi ilmi menepisnya... Sadris merasa ada yang aneh dalam raut muka Ilmi seperti menyimpan hal yang ia sembunyikan... Sadris pun bergegas mandi lalu setelah mandi mereka berdua pun bergegas pergi... Sadris ingin mengajak Ilmi ke Papandayan tapi sesampainya disana tempat itu sangat ramai,hingga mereka mengurungkan niatnya... Sadris pun mengajak Ilmi untuk makan bakso di pinggir jalan,saat bakso dipesan sadris pun masuk ke dalam toko untuk membeli minuman... Dan sadrispun membeli alat kontrasepsi,untuk berjaga2 takut kalau nanti ada apa? Setelah makan sadris memilih tempat menginap di salah satu aplikasi p
Sadris melihat jam di hp nya ternyata sekarang sudah pukul jam 12 lebih... Waktu check out mereka adalah jam 12 dan kini mereka telah melewati waktu itu... Akhirnya sadris dan Ilmipun bersiap siap untuk checkout... Tepat di depan kamar mereka mengambil foto dan sesekali melakukan Boomerang... Lalu mereka menuju ke tempat resepsionis untuk melakukan checkout... Sesampainya disana mereka kena denda Karna melebihi waktu checkout sadris pun membayar denda itu lalu bergegas pulang... Sebelum pulang ia kembali mengajak Ilmi untuk makan... Sadris melihat Ilmi yang terlihat sangat lelah setelah semua yang mereka lakukan semalam... Sadrispun berinisiatif untuk mengantar Ilmi pulang,lalu ilmi mengizakan... Dan akhirnya sadris mengantar Ilmi pulang,tapi tidak bisa sampai kerumahnya,hanya mengantar Ilmi sampai di kotanya saja... Sesampainya di kota Ilmi meminta untuk dibelikan cilok,sadris dan Ilmipun,mencari tukang
Malam itu saat sadris sedang melakukan pekerjaanya tiba2 Ilmi menelfon dan betapa kagetnya dia melihat deretan pesan yang terucap kata putus... Sadris bingung dengan apa yang sedang terjadi tiada angin tiada hujan tiba2 ini memutuskanya... Sadris langsung meminta ijin untuk pergi pulang dulu ia beralasan kalo ibunya sedang sakit... Lalu setelah di ijinkan sadris pergi ke toko Ilmi sebelum dia pergi ia sempat mampir ke rumahnya dulu untuk meminta uang ke orangtuanya buat ongkos perjalanan... Sesampainya dirumah sadris kaget melihat ibunya yang terbaring lemas dikamar dengan dahi yang sedang dikompres... "Kenapa mah?,mamah sakit? "Iya dris,kamu udah pulang" "Udah mah tapi aku mau pergi lagi ketokonya Ilmi" "Kenapa emangnya dris" "Gak tau mah tiba2 Ilmi minta putus" Sadris memang sudah mengenalkan sosok Ilmisari floridina orange kepada orangtuanga... Setelah meminta uang sadris langsung berangkat ke
Dimalam yang melelahkan tiba tiba handphone sadris berbunyi,dia melihat ternyata yang memanggil adalah teman satu desanya... Dalam hati sadris bertanya tanya mengapa dia menghubunginya selarut ini,setelah telfon diangkat... “Dris halo dris...” “Ia apa,ada apa?” “Kamu dimana sekarang bisa bantu aku sebentar gak Doni sedang dalam masalah!” “Masalah apa sih sampe ngehubungi aku malam2 gini?” “Kamu sekarang langsung ke perbatasan ya si Doni lagi berantem sama Fikri” Sadris bingung kenapa bisa Doni dan Fikri sampai barantem padahal bisa dibilang mereka berdua berteman sudah dari kecil... Sadris yang tau jika berurusan dengan Fikri akan panjang masalahnya dan dia sendiri pun merasa tidak akan bisa melerai mereka... Akhirnya sadris memutuskan untuk menemui Doel dulu sebelum ke perbatasan... Beruntungnya sadris saat di rumah Doel ternyata Doel sedang berada dirumah,terlihat Doel sedang asyik menikmati gorrila se
Sadris melakukan pekerjaanya seperti biasa,setelah selesai dengan pekerjaanya ia menelfon Ilmi,saat berbicara dengan Ilmi ditelfon sadris ingin agar Ilmi segera menemuinya atau merencanakan tempat pertemuan denganya agar mereka bisa bertemu,sadris merindukam sosok Ilmi di hidupnya... Tapi dengan berbagai alasan Ilmi menolak untuk bertemu dan hanya berkata nanti jika waktunya tepat Ilmi akan menemuinya di Semarang... Sadris merasa agak kecewa dengan keputusan Ilmi tapi dia mencoba untuk menerimanya dan menuruti yang Ilmi inginlan demi kelangsungan hubungan mereka... Sadris iseng melihat lihat sebuah aplikasi biro jodoh yang disana banyak sekali wanita2 yang menawarkan diri untuk menjadi teman tidur,awalnya sadris hanya melihat lihat saja tapi pandangan sadris tertarik dengan salah satu wanita yang bernama Tasya... Di foto profilnya Tasya cukup cantik dengan kulit yang putih dan wajah yang lumayan manis dengan gigi gingsulnya... Sadris pun mulai
Saat sadris akan memasang alat kontrasepsi tiba tiba hp nya berbunyi rupanya Ilmi yang menelfonya,sadris kaget mengapa tiba2 cinta nya itu menelfon padahal jarang sekali Ilmi menelfon duluan,sehebat inikah firasat seorang wanita?gumam sadris dalam hati... Setelah panggilan berakhir dengan cepat sadris mematikan hp nya,lalu kembali memasang alat kontrasepsi,dan menikmati surga dunia dimalam itu bersama Tasya.... Tepat jam 6 pagi Tasya berpamitan pulang,sadris mengiyakan dan akhirnya Tasya pun pulang sedangkan sadris melanjutkan istirahatnya di kamar itu... Setelah jam menunjukan pukul 11 sadris bersiap siap meninggalkan tempat itu,dan kembali ketokonya untuk memulai pekerjaanya... Seperti layaknya pekerja toko pada umumnya sadris mengerjakan semua pekerjaanya dengan baik,setelah selesai bekerja sadris menuju mess untuk beristirahat,malam itu di mess hanya ada sadris dan Ang... Waktu itu sadris menyuruhku untuk menemuinya di Semarang awalnya aku
Awal kami berjumpa pun sangat aneh menurutku,entah mengapa waktu itu dia slalu datang di tokoku,dan menginap disana,mungkin Karna dia adalah teman Riza,Riza adalah salah satu rekan kerjaku ditoko hubungan pertemanan sadris dan Riza sangatlah akrab menurutku sangking akrabnya Mereke seperti saudara,bukan saudara sih kayaknya lebih tepatnya saperti pasangan,aku curiga mereka punya hubungan yang lebih dari seorang teman... Cara berfikir mereka berdua sama satu frekuensi,itu yang membuat aku merasa sedikit cemburu pada mereka karna aku tak pernah memiliki teman yang benar2 satu frekuensi denganku... Dan awalnya aku tau Riza dan teman2 nya hanya bercanda saat mereka bilang kalau sadris menyukaiku,karna yang kulihat dirautmuka sadris tidak seperti yang mereka katakan... Tapi betapa kagetnya aku saat itu disaat Pertama kali sadris mengajaku jalan,dan saat itu aku mulai berfikir mungkin benar jika dia memang benar2 menyukaiku...