Share

BAB 49

"Ngapain disambut? Emangnya kamu siapa? Yang berhak sambut aku ya Aliyah istri aku. Emangnya kamu istriku?"

"Skakmat! Memangnya enak diketusin mas Amar?" ucapku dalam hati.

"Hehehe, ya bukan begitu, Mas. Kamu 'kan kakak aku meskipun tiri tapi, aku sudah mengnggap Mas Amar itu Kakak aku. Jadi aku merasa kalau wajib menyambut Mas Amar ketika pulang kerja," ucap Kartika gugup.

"Gak perlu. Menyambutku adalah tugas Aliyah bukan kamu. Minggir aku mau lewat!" ketus mas Amar pada Kartika. Tampak sekali kalau Kartika terlihat seperti kambing congek bagi mas Amar.

"Rasain kamu!" geramku dalam hati sembari menaikkan sedikit kedua sudut bibirku.

"Oh iya satu hal lagi, jangan kamu kira meski kamu adik tiriku kita ini layaknya adik kakak. Kamu bukan mahramku. Jadi, aku harap perbaiki sikapmu!" ucap tegas mas Amar.

Ah, suamiku i love you forever. Aku tidak salah memilihku sebagai imamku. Pria yang selalu menundukkan pandangannya pada wanita yang tidak halal bagimu. Sungguh, aku sangat beruntung m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status