Share

26. Ogah

Sore itu, Katniss menangis di dalam dekapanku cukup lama. Aku tak banyak bicara padanya. Hanya memeluk tubuhnya dengan sesekali mengusap rambut ikal milik Katniss yang harum.

Akhirnya, gadis itu melepaskan pelukannya juga. Dia mengusap air mata yang membasahi pipi mulusnya. Tarikan napas Katniss terdengar berat dan penuh luka.

“Kamu udah tenang?” tanyaku sembari menatap Katniss dalam.

Katniss mengangguk. Dia duduk sambil bersandar lelah. Tatapannya tampak sedih dan kosong.

Mobil masih dikendarai oleh Pak Bas dengan kecepatan sedang. Tanpa terasa, hari semakin senja dan kami hanya berputar-putar mengelilingi sudut kota. Langit di luar sana tampak memerah dengan hiasan senja yang membara.

“Kita langsung mampir ke masjid aja, ya? Sebentar lagi Magrib,” kataku pada Katniss.

Gadis itu mengangguk dalam lamunannya. Tatapan Katniss masih kosong. Aku bisa merasakan betapa sedih, malu, dan kecewanya dia.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status