Share

Bab 57

"Sayang, Ahmad nangis, kamu di mana?" panggil Hendra, tetapi tidak ada jawaban.

Hendra yang masih mengenakan sarung, baru selesai menunaikan kewajiban dua rakaat menghampiri anaknya, lalu mengulurkan tangan. Mencoba menenangkan.

"Anak Ayah kenapa nangis, hm? Cari Ibu, ya?"

Anak berusia tiga tahun itu mengangguk dengan polosnya. Sudah menjadi kebiasaan Ahmad jika bangun tidur tidak mendapati Laila di sampingnya, anak itu akan menangis. Meski begitu sebenarnya Ahmad tidak terlalu dekat pada Laila, hanya saat bangun tidur saja anak lelaki itu mencari ibunya.

"Jangan nangis lagi, kita cari Ibu."

Perlahan tangisan meredah, hanya tinggal sesenggukan serta bekas air mata yang membasahi pipi. Segera Hendra menghapus bekas air mata itu sambil tersenyum. Sembari menggendong anaknya Hendra mencari sang istri ke dapur. Biasanya sehabis subuh Laila berada di sana.

"Sayang! Laila ...."

Wanita yang mengenakan daster dengan rambut di ikat cepol sedang beradu dengan peralatan dapur. Penampilannya sema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status